PT PAL Pastikan Pembangunan Kapal Bantu Rumah Sakit TNI AL Berjalan Sesuai Jadwal

05 Mei 2020


Proses pemasangan blok (loading block) Kapal BRS TNI AL di Dok Semarang PT PAL Indonesia (Persero) (photo : Surya)

SURYA.co.id | SURABAYA - PT PAL Indonesia (Persero) tetap menjalankan produksi dan proyek yang sedang berjalan di tengah pandemi Covid-19. Di antaranya, penyelesaian Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) TNI AL.

Sekalipun demikian, PT PAL memastikan produksi dan pengerjaan proyek di PT PAL Indonesia (Persero) tetap mengacu pada protokol kesehatan yang berlaku. Termasuk, menjaga keamanan karyawan yang terlibat dalam proses produksi dan pengerjaan proyek.

Saat ini PT PAL Indonesia (Persero) tengah menyelesaikan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) TNI AL (W000302) yang rencananya akan diserahterimakan kepada TNI AL pada Oktober 2021 mendatang.

Hingga hari ketiga pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya (Kamis, 30/4/2020) 64 blok telah dipasang.

Direktur Pembangunan Kapal, Turitan Indaryo menjelaskan pembangunan Kapal BRS TNI AL masih sesuai rencana.

"Kami juga telah melakukan mitigasi terhadap potensi-potensi keterlambatan sebagai akibat dari pandemi Covid-19 serta langkah-langkah antisipasinya," kata Turitan dikutip dari rilis yang diterima Surya.co.id, (Kamis, 30/4/2020).

Kapal BRS juga disiapkan untuk antisipasi Covid-19, termasuk dengan adanya ruang evakuasi dan ruang isolasi untuk pasien menular.

"Sehingga, kehadiran Kapal BRS memang sangat dibutuhkan masyarakat, disamping fungsi utamanya sebagai pendukung Operasi Militer Perang," katanya.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan PT PAL memprioritaskan penyelesaian kapal ini di tengah suasana PSBB. Namun, dengan tetap mengutamakan keselamatan pekerja dan mentaati protokol kesehatan.

Kapal BRS nantinya juga menjadi kapal pendukung pelaksanaan operasi militer. Kapal tersebut nature atau fungsi asasinya merupakan kapal pendukung Operasi Militer Perang (OMP), sedangkan pada masa damai kapal tersebut dapat difungsikan dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Kapal BRS TNI AL didesain dengan panjang 124 meter, lebar 21,8 meter. Kapal tersebut mampu mengakomodasi pasukan, kru dan pasien sebanyak 651 orang.

Berat kapal tersebut mencapai 7200 ton dan dapat melaju dengan kecepatan maksimal 18 knot serta endurance 30 hari. Selain itu, kapal ini bisa mengangkut dua unit helikopter di dek dan dua unit ambulance boat.

Lebih lanjut, Turitan juga menjelaskan bahwa Kapal BRS juga disesuaikan dengan karakteristik dan wawasan maritim Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan terletak dalam kawasan ring of fire.

Kawasan ini memiliki kerentanan bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi yang dapat diikuti oleh bencana sekunder seperti tsunami dan lainnya. Dengan situasi tersebut, Kapal BRS bersifat mobile dan dapat digerakkan kapan saja ke
wilayah terdampak bencana.

Kapal BRS dilengkapi dengan berbagai fungsi medis hingga tindakan medis. Fasilitas medis yang dimiliki setara dengan sebuah rumah sakit, hingga julukan sebagai rumah sakit mengapung layak diberikan pada Kapal BRS.

Berdasar UU TNI No. 34 tahun 2004, dalam misi OMSP, Kapal BRS dapat melaksanakan tugas operasi medis dan evakuasi membantu menanggulangi akibat bencana alam, hingga
pengungsian. Juga, pemberian bantuan kemanusiaan serta membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue).

Saat ini, TNI AL mengoperasikan satu Kapal BRS KRI dr Soeharso-990 dan KRI Semarang-594 yang memiliki fungsi BRS. KRI Semarang-594 merupakan karya anak bangsa yang dibangun oleh PT PAL Indonesia (Persero) dan diserahterimakan kepada TNI AL pada 21 Januari 2019.

Kapal tersebut memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) jajaran Koarmada I di bawah Satuan Kapal Amfibi (Satfib). Kapal tersebut memiliki fungsi untuk membantu distribusi militer baik logistik, peralatan dan perlengkapan militer, serta difungsikan sebagai Kapal BRS untuk bantuan bencana alam dan tanggap darurat bencana, termasuk evakuasi khusus Covid-19.

KRI Semarang-594 memiliki kontainer khusus medis yang dapat difungsikan seperti Rumah Sakit. KRI Semarang-594 pada masa pandemi Covid-19 melaksanakan beberapa misi.

(Surya)

Subscribe to receive free email updates: