20 Januari 2017
BTR-4M Marinir TNI AL (photo : Angkasa)
Eksklusif, Marinir TNI AL Uji Coba Ranpur Amfibi BTR-4M!
Setelah cukup lama menghuni Bumi Marinir Cilandak dan bahkan menjalani penugasan operasional perdananya pada saat penebalan pengamanan Kediaman Wakil Presiden RI pada saat terjadinya aksi unjuk rasa 212, baru kali inilah kendaraan tempur amfibi BTR-4M menjalani uji kemampuan arung lautnya. Pengujian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana BTR-4M dapat memenuhi tuntutan kemampuan asasinya membelah permukaan air dan tentunya mendaratkan pasukan.
Perjalanan dimulai pada Rabu malam, 18 Januari 2017 selepas penduduk Jakarta kembali ke rumahnya masing-masing. Diselingi sisa-sisa macet rush hour, iring-iringan dua ranpur BTR-4M keluar dari Bumi Marinir Cilandak dan membelah jalanan Jakarta. Perjalanan yang terasa istimewa karena ranpur dipacu di jalan raya, tidak digendong oleh truk transporter Tatra. Sekaligus menguji kemampuan lintas jalan rayanya tentu saja.
BTR-4M Marinir TNI AL (photo : Angkasa)
Rute perjalanan melalui tol JORR dengan rute masuk dari tol TB Simatupang, kemudian bablas ke Meruya, Kamal, dan akhirnya menuju pantai Tanjung Burung Tangerang. Kalau tidak melihat sekeliling yang berupa dinding baja yang dipenuhi peralatan, rasanya seperti naik SUV mahal yang nyaman saja saat BTR-4M dipacu kencang.
Setiba di pantai, kedua BTR-4M dipersiapkan untuk uji arung di pagi hari tanggal 19 Januari. Ketika fajar pagi menyingsing, tim dari Korps Marinir dan perwakilan perusahaan KMDB disambut oleh mentari pagi yang cerah, langit yang biru, dan laut yang tenang. Sempurna! Kalau bukan karena kerja, ingin rasanya meloncat ke dalam air dan berenang-renang ria. BTR-4M yang berwarna hijau lumut pun kontras dengan birunya langit yang hanya dihiasi sedikit awan.
BTR-4M Marinir TNI AL (photo : Angkasa)
Setelah final check, dua BTR-4M dengan propeller yang berputar dan trim vane yang sudah mengembang pun masuk ke dalam air laut perlahan, dan kemudian melaju membelah ombak. Kendaraan sangat stabil dan tenang, tidak berbeda kondisinya ketika dibandingkan dengan pengujian di sungai di Ukraina.
BTR-4M Marinir TNI AL (photo : ARC)
Seperti pembaca lihat di foto, jarak antara atap kendaraan dan permukaan laut juga masih berselisih tinggi, berkat penambahan buoyancy kit pada BTR-4M. Tidak ada keraguan sama sekali bahwa ranpur tangguh asal Ukraina ini akan sanggup mengemban tugas untuk melancarkan operasi amfibi yang membutuhkan kendaraan dengan spek khusus.
(Angkasa)
BTR-4M Marinir TNI AL (photo : Angkasa)
Eksklusif, Marinir TNI AL Uji Coba Ranpur Amfibi BTR-4M!
Setelah cukup lama menghuni Bumi Marinir Cilandak dan bahkan menjalani penugasan operasional perdananya pada saat penebalan pengamanan Kediaman Wakil Presiden RI pada saat terjadinya aksi unjuk rasa 212, baru kali inilah kendaraan tempur amfibi BTR-4M menjalani uji kemampuan arung lautnya. Pengujian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana BTR-4M dapat memenuhi tuntutan kemampuan asasinya membelah permukaan air dan tentunya mendaratkan pasukan.
Perjalanan dimulai pada Rabu malam, 18 Januari 2017 selepas penduduk Jakarta kembali ke rumahnya masing-masing. Diselingi sisa-sisa macet rush hour, iring-iringan dua ranpur BTR-4M keluar dari Bumi Marinir Cilandak dan membelah jalanan Jakarta. Perjalanan yang terasa istimewa karena ranpur dipacu di jalan raya, tidak digendong oleh truk transporter Tatra. Sekaligus menguji kemampuan lintas jalan rayanya tentu saja.
BTR-4M Marinir TNI AL (photo : Angkasa)
Rute perjalanan melalui tol JORR dengan rute masuk dari tol TB Simatupang, kemudian bablas ke Meruya, Kamal, dan akhirnya menuju pantai Tanjung Burung Tangerang. Kalau tidak melihat sekeliling yang berupa dinding baja yang dipenuhi peralatan, rasanya seperti naik SUV mahal yang nyaman saja saat BTR-4M dipacu kencang.
Setiba di pantai, kedua BTR-4M dipersiapkan untuk uji arung di pagi hari tanggal 19 Januari. Ketika fajar pagi menyingsing, tim dari Korps Marinir dan perwakilan perusahaan KMDB disambut oleh mentari pagi yang cerah, langit yang biru, dan laut yang tenang. Sempurna! Kalau bukan karena kerja, ingin rasanya meloncat ke dalam air dan berenang-renang ria. BTR-4M yang berwarna hijau lumut pun kontras dengan birunya langit yang hanya dihiasi sedikit awan.
BTR-4M Marinir TNI AL (photo : Angkasa)
Setelah final check, dua BTR-4M dengan propeller yang berputar dan trim vane yang sudah mengembang pun masuk ke dalam air laut perlahan, dan kemudian melaju membelah ombak. Kendaraan sangat stabil dan tenang, tidak berbeda kondisinya ketika dibandingkan dengan pengujian di sungai di Ukraina.
BTR-4M Marinir TNI AL (photo : ARC)
Seperti pembaca lihat di foto, jarak antara atap kendaraan dan permukaan laut juga masih berselisih tinggi, berkat penambahan buoyancy kit pada BTR-4M. Tidak ada keraguan sama sekali bahwa ranpur tangguh asal Ukraina ini akan sanggup mengemban tugas untuk melancarkan operasi amfibi yang membutuhkan kendaraan dengan spek khusus.
(Angkasa)