20 Januari 2018
KRI Rigel 933 (photo : Ocea)
TEMPO.CO, Jakarta - TNI Angkatan Laut menargetkan memiliki enam buah kapal hidrografi guna meningkatkan kualitas peta perairan Indonesia. Kapal tersebut lebih canggih dari kapal hidrografi milik negara Asia Tenggara lainnya.
"Malah KSAL dari Perancis, sudah pernah bilang akan meniru kapal hidrografi kami, karena kami lebih lengkap," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi di Pusat Hidrografi TNI AL pada Kamis, 18 Januari 2018.
(Tempo)
KRI Rigel 933 (photo : Ocea)
TEMPO.CO, Jakarta - TNI Angkatan Laut menargetkan memiliki enam buah kapal hidrografi guna meningkatkan kualitas peta perairan Indonesia. Kapal tersebut lebih canggih dari kapal hidrografi milik negara Asia Tenggara lainnya.
"Malah KSAL dari Perancis, sudah pernah bilang akan meniru kapal hidrografi kami, karena kami lebih lengkap," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi di Pusat Hidrografi TNI AL pada Kamis, 18 Januari 2018.
Ade mengatakan kelebihan kapal hidrografi milik TNI AL ialah pada teknologi dan kelengkapan persenjataan yang dimiliki. "Dan beberapa survei yang kita lakukan sudah ada hasilnya, salah satunya kita akan membuat peta bawah air," ujar dia.
Digenjotnya hidrografi TNI AL, kata Ade, merupakan salah satu upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Menurut dia, penyediaan data ialah hal yang penting.
Ade mengatakan Hidrografi Angkatan Laut memiliki peran penting karena dengan pemetaan perairan yang akurat, maka TNI akan dapat melindungi batas-batas wilayah Indonesia. "Jadi Kapus Hidrosal, mengemban amanah cukup berat," ujarnya.
Pushidrosal merupakan perwakilan Indonesia dalam bidang hidrografi. Satuan tersebut menyediakan data dan informasi hidro-oseanografi dan memberikan perlindungan lingkungan laut untuk kepentingan sipil dan militer. Kegiatan dari satuan ini antara lain survei, penelitian, pemetaan laut, penerapan lingkungan laut, dan keselamatan navigasi laut untuk pertahanan dalam tugas pokok TNI AL.
(Tempo)