09 Februari 2018
Pesawat N-219 Nurtanio (photo : Good News)
BANDUNG – PT Dirgantara Indonesia (DI) turut serta dalam pameran Internasional Singapore Airshow 2018 yang dibuka di Changi Exhibition Centre, Singapura, kemarin. Dalam ajang ini, PT DI meneken kerangka kerja sama pemesanan 79 pesawat N219 Nurtanio dengan sejumlah perusahaan ataupun instansi.
Penandatanganan perjanjian kerangka kerja sama (framework agreement ) rencananya akan digelar hari ini. Kerja sama meliputi pengadaan, perawatan dan komersialisasi pesawat N219 Nurtanio. Ada lima perusahaan maupun instansi dalam negeri yang bekerja sama dengan PT DI, yakni Pelita Air Service, Trigana Air, Pemprov Kalimantan Utara, Pemkab Puncak Jaya, dan Pemprov Aceh. Pemesanan pesawat terbanyak adalah Pemprov Aceh sebanyak 50 unit.
"Kalau untuk Pemprov Aceh terkait pengembangan sumber daya manusia dan fasilitas kedirgantaraan. Kalau kita membuka fasilitas produksi di sana, mereka akan pesan 50 unit," kata Sekretaris Perusahaan PT DI Ade Yuyu Wahyuna di Bandung kemarin.
Selain itu, PT DI juga akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan Avitra Aerospace Technologies dalam pemasaran, pengadaan, dan produksi pesawat N219 Nurtanio. Di sisi lain, PT DI juga akan melakukan penandatanganan perjanjian kerangka kerja sama dengan Airbus Defence & Space (ADS) terkait service collaboration untuk pesawat CN295.
Pesawat N-219 Nurtanio (photo : Viva)
Selain itu dilakukan Affidavit dari ”Commercial, Industrial and Services Agreement (CISA)” dengan Airbus Helicopters (AH) terkait kerja sama pengem bangan Local Support & Services.
"Di Singapore Airshow, N219 Nurtanio akan menjadi primadona karena booth kami diberi nama N219 Nurtanio. Selain itu, kami tetap memasarkan produk unggulan lainnya, ada CN235-220 dan NC212i," kata Ade.
Pesawat N219 Nurtanio yang dikenalkan ke publik tahun lalu merupakan pesawat penumpang dengan kapasitas 19 penumpang didukung dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Ide dan desain dari pesawat dikembangkan oleh PT DI, dengan pengembangan program dilakukan oleh PT DI dan Lapan.
Pesawat N219 Nurtanio pada dasarnya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara nasional di wilayah perintis dan pesawat N219 Nurtanio dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti angkutan penumpang, angkutan barang, ambulans udara.
"Pesawat N219 nantinya akan diproduksi secara bertahap. Pada awalnya akan diproduksi 6 unit dengan menggunakan kapasitas produksi eksisting," katanya.
Langkah selanjutnya PT DI akan menjalankan sistem otomasi pada proses manufacturing, sehingga secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sampai mencapai 36 unit pertahun.
(Okezone)
Pesawat N-219 Nurtanio (photo : Good News)
BANDUNG – PT Dirgantara Indonesia (DI) turut serta dalam pameran Internasional Singapore Airshow 2018 yang dibuka di Changi Exhibition Centre, Singapura, kemarin. Dalam ajang ini, PT DI meneken kerangka kerja sama pemesanan 79 pesawat N219 Nurtanio dengan sejumlah perusahaan ataupun instansi.
Penandatanganan perjanjian kerangka kerja sama (framework agreement ) rencananya akan digelar hari ini. Kerja sama meliputi pengadaan, perawatan dan komersialisasi pesawat N219 Nurtanio. Ada lima perusahaan maupun instansi dalam negeri yang bekerja sama dengan PT DI, yakni Pelita Air Service, Trigana Air, Pemprov Kalimantan Utara, Pemkab Puncak Jaya, dan Pemprov Aceh. Pemesanan pesawat terbanyak adalah Pemprov Aceh sebanyak 50 unit.
"Kalau untuk Pemprov Aceh terkait pengembangan sumber daya manusia dan fasilitas kedirgantaraan. Kalau kita membuka fasilitas produksi di sana, mereka akan pesan 50 unit," kata Sekretaris Perusahaan PT DI Ade Yuyu Wahyuna di Bandung kemarin.
Selain itu, PT DI juga akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan Avitra Aerospace Technologies dalam pemasaran, pengadaan, dan produksi pesawat N219 Nurtanio. Di sisi lain, PT DI juga akan melakukan penandatanganan perjanjian kerangka kerja sama dengan Airbus Defence & Space (ADS) terkait service collaboration untuk pesawat CN295.
Pesawat N-219 Nurtanio (photo : Viva)
Selain itu dilakukan Affidavit dari ”Commercial, Industrial and Services Agreement (CISA)” dengan Airbus Helicopters (AH) terkait kerja sama pengem bangan Local Support & Services.
"Di Singapore Airshow, N219 Nurtanio akan menjadi primadona karena booth kami diberi nama N219 Nurtanio. Selain itu, kami tetap memasarkan produk unggulan lainnya, ada CN235-220 dan NC212i," kata Ade.
Pesawat N219 Nurtanio yang dikenalkan ke publik tahun lalu merupakan pesawat penumpang dengan kapasitas 19 penumpang didukung dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Ide dan desain dari pesawat dikembangkan oleh PT DI, dengan pengembangan program dilakukan oleh PT DI dan Lapan.
Pesawat N219 Nurtanio pada dasarnya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara nasional di wilayah perintis dan pesawat N219 Nurtanio dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti angkutan penumpang, angkutan barang, ambulans udara.
"Pesawat N219 nantinya akan diproduksi secara bertahap. Pada awalnya akan diproduksi 6 unit dengan menggunakan kapasitas produksi eksisting," katanya.
Langkah selanjutnya PT DI akan menjalankan sistem otomasi pada proses manufacturing, sehingga secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sampai mencapai 36 unit pertahun.
(Okezone)