08 Maret 2018
PT Dahana masih memiliki dua pekerjaan rumah besar yaitu mewujudkan industri propelan dan pabrik amonium nitrat. Propelan merupakan bahan energetik sebagai bahan pendorong roket atau rudal dan munisi, baik kaliber besar dan kecil. (photo : Roxel)
Subang – Peresmian Sarana dan Prototipe Nitrogliserin (Bahan Dasar Propelan) PT Dahana (Persero) menjadi salah satu bukti upaya menuju kemandirian alutsista khususnya propelan. Ini adalah hasil kerja keras anak bangsa yang patut disyukuri karena kemandirian industri pertahanan merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan sistem pertahanan negara yang kuat, maju dan mandiri.
Demikian diungkapkan Menhan RI Ryamizard Ryacudu saat meresmikan Sarana dan Prototipe Nitrogliserin di Kawasan Energetic Material Center (EMC) PT Dahana (Persero) Subang, Jawa Barat, Rabu (7/3). Turut hadir menyaksikan peresmian diantaranya Fajar Harry Sampurno Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media BUMN, anggota kluster NDHI, PT Pindad, pejabat di lingkungan Pemda dan unsur Muspida Kabupaten Subang serta Pejabat Kemhan.
Lebih lanjut Menhan mengatakan bahwa penguatan industri pertahanan seperti yang dilaksanakan oleh PT. Dahana (Persero) adalah upaya memperkuat postur kekuatan angkatan bersenjata agar mampu menjalankan tugas konstitusional. Pada Akhirnya, industri pertahanan Indonesia akan dapat membantu proses pertumbuhan dan kemandirian ekonomi dalam negeri yang sejalan dengan visi Nawa Cita Presiden RI.
Dengan diresmikannya Sarana dan Prototipe NG ini dapat membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu untuk mandiri dan dalam proses menuju visi untuk menjadi produsen alutsista yang mampu berkiprah di kancah Internasional. Hal ini bukan ambisius tetapi sebuah realita yang harus diwujudkan bersama karena bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang yang memiliki kreatifitas dan potensi yang besar untuk berinovasi dan mengembangkan produk-produk dalam negeri yang berteknologi canggih.
Sementara itu Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono menjelaskan bahwa Fasilitas Sarana dan Prototipe NG yang dibangun di atas lahan seluas 2,1 hektar ini adalah salah satu fasilitas cikal bakal penghasil bahan baku propelan. Pencanangan pembangunan fasilitas ini dilakukan melalui groundbreaking yang dilaksanakan pada 10 Oktober 2013 di EMC Subang oleh mantan Menhan Purnomo Yusgiantoro dan mantan Menteri Perindustrian MS.Hidayat.
Dalam pembangunan fasilitas sarana dan prototipe NG, PT Dahana (Persero) berperan sebagai penyedia peralatan utama, engineering, utilitas, bangunan, pelaksanaan commisioning maupun start-up proyek pembangunan fasilitas penelitian dan pengembangan sarana dan prototipe NG sebagai bahan baku propelan. Sedangkan penyedia teknologi, PT Dahana (Persero) menggandeng Rheinmetal Denel Munition (RDM)
Lebih lanjut Dirut PT. Dahana (Persero) mengatakan bahwa PT Dahana masih memiliki dua pekerjaan rumah besar yaitu mewujudkan industri propelan dan pabrik amonium nitrat. Oleh karena itu dalam acara ini juga turut ditandatangani addendum propelan dan offtake produk amonium nitrate dengan PT Pindad yang juga anggota kluster National Defence and Hightech Industries (NDHI).
Propelan merupakan bahan energetic yang digunakan sebagai bahan pendorong roket atau rudal dan munisi, baik Munisi Kaliber Besar (MKB) maupun Munisi Kaliber Kecil (MKK) yang digunakan TNI dan Polri. Rata-rata kebutuhan propelan untuk Alutsista yang kita miliki diantaranya untuk Spherical Powder dan Wet Paste, Single/Double Base Munisi Kaliber Besar; Double Base roket dan untuk Composite sebesar 200 ton/tahun.
Salah satu fasilitas pendukung industri propelan adalah nitrogliserin. Nitrogliserin (NG) dikenal sebagai trinitrogliserin dan gliseril trinitrat. Nitrogliserin (NG) sendiri merupakan larutan yang mudah meledak. Nitrogliserin (NG) berfungsi sebagai bahan baku propelan. Selama ini kebutuhan propelan sepenuhnya masih didukung melalui impor dari negara lain. Oleh karenanya, peresmian sarana produksi Nitrogliserin (NG) PT. Dahana (Persero) menjadi momentum untuk kita terus membangun dan mengembangkan industri propelan dalam menunjang kemandirian industri pertahanan.
(Kemhan)
PT Dahana masih memiliki dua pekerjaan rumah besar yaitu mewujudkan industri propelan dan pabrik amonium nitrat. Propelan merupakan bahan energetik sebagai bahan pendorong roket atau rudal dan munisi, baik kaliber besar dan kecil. (photo : Roxel)
Subang – Peresmian Sarana dan Prototipe Nitrogliserin (Bahan Dasar Propelan) PT Dahana (Persero) menjadi salah satu bukti upaya menuju kemandirian alutsista khususnya propelan. Ini adalah hasil kerja keras anak bangsa yang patut disyukuri karena kemandirian industri pertahanan merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan sistem pertahanan negara yang kuat, maju dan mandiri.
Demikian diungkapkan Menhan RI Ryamizard Ryacudu saat meresmikan Sarana dan Prototipe Nitrogliserin di Kawasan Energetic Material Center (EMC) PT Dahana (Persero) Subang, Jawa Barat, Rabu (7/3). Turut hadir menyaksikan peresmian diantaranya Fajar Harry Sampurno Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media BUMN, anggota kluster NDHI, PT Pindad, pejabat di lingkungan Pemda dan unsur Muspida Kabupaten Subang serta Pejabat Kemhan.
Lebih lanjut Menhan mengatakan bahwa penguatan industri pertahanan seperti yang dilaksanakan oleh PT. Dahana (Persero) adalah upaya memperkuat postur kekuatan angkatan bersenjata agar mampu menjalankan tugas konstitusional. Pada Akhirnya, industri pertahanan Indonesia akan dapat membantu proses pertumbuhan dan kemandirian ekonomi dalam negeri yang sejalan dengan visi Nawa Cita Presiden RI.
Dengan diresmikannya Sarana dan Prototipe NG ini dapat membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu untuk mandiri dan dalam proses menuju visi untuk menjadi produsen alutsista yang mampu berkiprah di kancah Internasional. Hal ini bukan ambisius tetapi sebuah realita yang harus diwujudkan bersama karena bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang yang memiliki kreatifitas dan potensi yang besar untuk berinovasi dan mengembangkan produk-produk dalam negeri yang berteknologi canggih.
Sementara itu Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono menjelaskan bahwa Fasilitas Sarana dan Prototipe NG yang dibangun di atas lahan seluas 2,1 hektar ini adalah salah satu fasilitas cikal bakal penghasil bahan baku propelan. Pencanangan pembangunan fasilitas ini dilakukan melalui groundbreaking yang dilaksanakan pada 10 Oktober 2013 di EMC Subang oleh mantan Menhan Purnomo Yusgiantoro dan mantan Menteri Perindustrian MS.Hidayat.
Dalam pembangunan fasilitas sarana dan prototipe NG, PT Dahana (Persero) berperan sebagai penyedia peralatan utama, engineering, utilitas, bangunan, pelaksanaan commisioning maupun start-up proyek pembangunan fasilitas penelitian dan pengembangan sarana dan prototipe NG sebagai bahan baku propelan. Sedangkan penyedia teknologi, PT Dahana (Persero) menggandeng Rheinmetal Denel Munition (RDM)
Lebih lanjut Dirut PT. Dahana (Persero) mengatakan bahwa PT Dahana masih memiliki dua pekerjaan rumah besar yaitu mewujudkan industri propelan dan pabrik amonium nitrat. Oleh karena itu dalam acara ini juga turut ditandatangani addendum propelan dan offtake produk amonium nitrate dengan PT Pindad yang juga anggota kluster National Defence and Hightech Industries (NDHI).
Propelan merupakan bahan energetic yang digunakan sebagai bahan pendorong roket atau rudal dan munisi, baik Munisi Kaliber Besar (MKB) maupun Munisi Kaliber Kecil (MKK) yang digunakan TNI dan Polri. Rata-rata kebutuhan propelan untuk Alutsista yang kita miliki diantaranya untuk Spherical Powder dan Wet Paste, Single/Double Base Munisi Kaliber Besar; Double Base roket dan untuk Composite sebesar 200 ton/tahun.
Salah satu fasilitas pendukung industri propelan adalah nitrogliserin. Nitrogliserin (NG) dikenal sebagai trinitrogliserin dan gliseril trinitrat. Nitrogliserin (NG) sendiri merupakan larutan yang mudah meledak. Nitrogliserin (NG) berfungsi sebagai bahan baku propelan. Selama ini kebutuhan propelan sepenuhnya masih didukung melalui impor dari negara lain. Oleh karenanya, peresmian sarana produksi Nitrogliserin (NG) PT. Dahana (Persero) menjadi momentum untuk kita terus membangun dan mengembangkan industri propelan dalam menunjang kemandirian industri pertahanan.
(Kemhan)