Malaysia Pilih Guardian APC Gantikan Panser Condor untuk Pasukan Malbatt

03 Mei 2018


Guardian ASV (photo : Westar)

ANGKASAREVIEW.COM – Setelah terkatung-katung cukup lama, akhirnya Kementerian Pertahanan Malaysia memilih Guardian APC untuk menggantikan panser gaek RPZ Condor 4×4 yang saat ini masih digunakan oleh pasukan pemelihara perdamaian dari Malaysia di Libanon tergabung dalam UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon).

Untuk mobilisasi dan patroli selama beroperasi di Libanon, pasukan Malbatt (Malaysian Battalion) mengoperasikan 46 Condor APC yang ditempatkan di Marakah Camp terletak sekitar 100 km dari ibu kota Beirut. Panser buatan Jerman itu didatangkan pada tahun 1981 hingga 1984 sebanyak 460 unit untuk Angkatan Darat Malaysia.

Sebelum akhirnya memutuskan memilih Guardian, Kemhan Malaysia pernah membuka tender yang diikuti oleh Pindad. Kala itu Pindad menawarkan Panser RIMAU (RI-Malaysia United) berbasis Anoa 6×6, sementara Doosan menawarkan Black Fox 6×6 dan Renault Defence menawarkan panser VAB 6×6 Mk.2.

Pada September 2017, diberitakan bahwa ranpur APC buatan International Armored Group (IAG) dari Uni Emirat Arab akan diakuisisi dalam tahap awal sebanyak sembilan unit. Untuk memuluskan usahanya IAG bermitra dengan perusahaan pertahanan lokal Global Komited Sdn Bhd, anak perusahaan Weststar Group.

Bagi Global IAG dan Weststar, Guardian merupakan proyek kedua yang berhasil mendapatkan pasar kendaraan khusus untuk keamanan dan militer di Malaysia. Sebelumnya, pada tahun 2015 mereka berhasil menjual delapan unit kendaraan lapis baja khusus Jaws 4×4 untuk Kepolisian Kerajaan Malaysia.

Dalam gelaran DSA 2018 yang baru aja usai, Guardian APC turut tampil dipajang di stan Weststar. Kendaraan ini masih menampilkan setir kiri dan bercat warna hijau. Sementara versi produksi yang akan digunakan Malbatt menggunakan kemudi sebelah kanan dan telah dilabur warna putih.

Condor Malbatt (photo : Malaysian Defence)

Kesembilan unit Guardian APC dibuat langsung di pabriknya yang berada di RAK Free Zone, Uni Emirat Arab. Kawanan panser itu mendarat di Libanon sejak Desember 2017 dan resmi operasional pada Januari 2018 yang digunakan oleh Batalyon 850 Angkatan ke-5 (Malbatt 850-5). Malbatt sendiri mulai beroperasi di Libanon sejak Januari 2007.

Guardian dibangun menggunakan basis truk ringan Ford Super Duty seri F450/F550 yang telah dirombak secara radikal. Kendaraan ini ditenagai mesin dengan dua pilihan yakni mesin turbo diesel kapasitas 6.700 cc berdaya 300 hp atau mesin bensin 6.800 cc berdaya 352 hp yang disandingkan dengan transmisi otomatis. Kecepatan maksimum di jalan datar menapai 120 km/jam dan jangkauan operasi 800 km.

Berdimensi panjang keseluruhan 6,1 m, lebar 2,9 m dan tinggi 2,6 m serta berat kosong sekitar 6,6 ton, Guardian APC bisa membawa sepuluh pasukan termasuk pengemudi. Lapis bajanya menawarkan perlindungan STANAG 4569 Level 2 yang bisa menahan tumbukan peluru senapan serbu. Sementara lantai bawahnya dirancang mampu menahan ledakan ranjau maupun IED (improvised explosive device).

Sebagai senjata pelindungan diri, Guardian dilengkapi kubah (turret) model atap terbuka yang bisa berputar 360 derajat. Pilihan senjata terdiri dari senapan mesin kaliber 7,62 mm atau 12,7 mm. Untuk Guardian Malaysia, Weststar bermitra dengan Digital Bit dari Runmania menawarkan kubah RCWS yang dinamai Agil.

IAG pernah menawarkan Guardian dan Jaws 4×4 ke militer Indonesia. Kedua kendaraan bahkan diboyong ke Kamoyoran dalam pameran Indo Defence 2016.

Hingga saat ini IAG telah berhasil menjual 150 unit Guardian. Salah satu penggunanya adalah militer Kurdi yang menggunakannya untuk bertempur melawan pejuang ISIL di Irak. Pengoperasian di medan tempur itu menjadikan Guardian resmi mendapatkan cap battle proven.

(Angkasa Review)

Subscribe to receive free email updates: