12 Mei 2018
Upacara peresmian Divisi 3 Kostrad, Komando Armada III, Pasukan Marinir 3, dan Koopsau III (photo : tempo)
Empat Satuan Baru TNI Resmi Berdiri Tegak di Timur Indonesia
ANGKASAREVIEW.COM – Hari ini (Jum’at, 11/5/2018), bertempat di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIV Sorong, Papua Barat, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan empat satuan baru TNI. Satuan tersebut merupakan poros kekuatan terpadu trimatra TNI yang tegak berdiri di wilayah timur Indonesia.
Satuan yang diresmikan tersebut adalah Divisi Infanteri (Divif) 3 Kostrad yang bermarkas di Pakatto Sulawesi Selatan; Komando Armada (Koarmada) III dan Pasmar 3 Korps Marinir TNI AL dengan Sorong sebagai markasnya; dan terakhir Komando Operasi TNI AU (Koopsau) III yang bermarkas di Biak.
Dengan peresmian ini, dua nomenklatur satuan TNI AL otomatis juga dirubah. Komando Armada RI Wilayah Barat (Koarmabar) berubah pula menjadi Koarmada I, sedangkan Komando Armada RI Wilayah Timur (Koarmatim) menjadi Koarmada II.
“Dengan adanya Satuan TNI baru ini, secara dimensi ruang memenuhi unsur kematraan lengkap. Maka diharapkan dapat bekerja secara sinergis dan interoperable, untuk menghadapi ancaman serta memitigasi persoalan di wilayah Indonesia Timur secara cepat,” kata Hadi.
Menurutnya, upaya pembentukan empat satuan TNI baru tersebut memiliki nilai strategis tinggi dan latar belakang yang cukup kompleks. Hal tersebut lantaran perkembangan pembangunan kekuatan militer dunia, khususnya di kawasan Asia. Itulah yang menjadi salah satu tolok ukur dalam perimbangan kekuatan (balance of power), karena saat ini belanja militer di Asia sudah melampaui Eropa.
Upacara peresmian Divisi 3 Kostrad, Komando Armada III, Pasukan Marinir 3, dan Koopsau III (photo : kabarindotimur)
Indonesia dengan luas wilayah terbentang dari Sabang sampai Merauke, memiliki peluang sekaligus tantangan geografis dan memberikan peluang Indonesia menjadi poros maritim dunia, sebagai jalur komunikasi dan lalu lintas perdagangan.
“Tantangan geografisnya, yaitu bagaimana Indonesia mampu menjaga keamanan baik keamanan masyarakat, maritim maupun nasional, yang berujung pada terjaganya keutuhan dan kedaulatan NKRI,” jelasnya.
Pembentukan satuan baru dan perubahan nama satuan TNI ditetapakan berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 12 tahun 2018 tanggal 8 Mei 2018.
Pembentukan empat satuan baru TNI tersebut sejalan dengan kebijakan TNI dalam rangka mewujudkan konsep Trimatra Terpadu TNI dengan gelar wilayah satuan di wilayah timur atau sekitar ALKI III.
“Sesuai kebijakan pemerintah, satuan tempur tidak hanya ditempatkan di Jawa. Namun tersebar di seluruh Indonesia, termasuk satuan baru TNI di Sorong Papua yang baru diresmikan,” terang Hadi.
Komitmen tersebut diwujudkan Panglima TNI dengan mencanangkan Program 100 Hari yang salah satu program prioritasnya adalah pembentukan empat satuan baru tersebut.
Memang di wilayah timur untuk satuan-satuan induk khususnya satuan tempur belum ada, sehingga kita sangat segera merealisasikan rencana tersebut. Tujuan utamanya untuk melaksanakan operasi di perbatasan untuk menjaga stabilitas keamanan,” imbuhnya.
Terkait dengan Divif 3 Kostrad, Mayjen TNI Achmad Marzuki diamanahkan menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad dan sebagai Kepala Staf Divisi Infanteri 3 Kostrad dijabat Kolonel Inf. Dwi Darmadi.
Dislokasi Divisi Infanteri 3 Kostrad berada di Pakatto Sulawesi Selatan dengan 3 Brigade Infanteri (Brigif). Brigif Para Raider 3/TBS di Kariango, Sulawesi Selatan terdiri dari Yonif Para Raider 431/Satria Setia Perkasa, Yonif Para Raider 432/Waspada Setia Jaya dan Yonif Para Raider 433/Julu Siri. Berikutnya Brigif 20/IJK Kostrad yang bermarkas di Timika, Papua yang terdiri dari Yonif 754/Eme Neme Kangasi dan Yonif 755/Yalet. Kemudian satu Brigif lagi dalam proses pembentukan yang akan bermarkas di Sorong, Papua.
(AngkasaReview)
Upacara peresmian Divisi 3 Kostrad, Komando Armada III, Pasukan Marinir 3, dan Koopsau III (photo : tempo)
Empat Satuan Baru TNI Resmi Berdiri Tegak di Timur Indonesia
ANGKASAREVIEW.COM – Hari ini (Jum’at, 11/5/2018), bertempat di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIV Sorong, Papua Barat, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan empat satuan baru TNI. Satuan tersebut merupakan poros kekuatan terpadu trimatra TNI yang tegak berdiri di wilayah timur Indonesia.
Satuan yang diresmikan tersebut adalah Divisi Infanteri (Divif) 3 Kostrad yang bermarkas di Pakatto Sulawesi Selatan; Komando Armada (Koarmada) III dan Pasmar 3 Korps Marinir TNI AL dengan Sorong sebagai markasnya; dan terakhir Komando Operasi TNI AU (Koopsau) III yang bermarkas di Biak.
Dengan peresmian ini, dua nomenklatur satuan TNI AL otomatis juga dirubah. Komando Armada RI Wilayah Barat (Koarmabar) berubah pula menjadi Koarmada I, sedangkan Komando Armada RI Wilayah Timur (Koarmatim) menjadi Koarmada II.
“Dengan adanya Satuan TNI baru ini, secara dimensi ruang memenuhi unsur kematraan lengkap. Maka diharapkan dapat bekerja secara sinergis dan interoperable, untuk menghadapi ancaman serta memitigasi persoalan di wilayah Indonesia Timur secara cepat,” kata Hadi.
Menurutnya, upaya pembentukan empat satuan TNI baru tersebut memiliki nilai strategis tinggi dan latar belakang yang cukup kompleks. Hal tersebut lantaran perkembangan pembangunan kekuatan militer dunia, khususnya di kawasan Asia. Itulah yang menjadi salah satu tolok ukur dalam perimbangan kekuatan (balance of power), karena saat ini belanja militer di Asia sudah melampaui Eropa.
Upacara peresmian Divisi 3 Kostrad, Komando Armada III, Pasukan Marinir 3, dan Koopsau III (photo : kabarindotimur)
Indonesia dengan luas wilayah terbentang dari Sabang sampai Merauke, memiliki peluang sekaligus tantangan geografis dan memberikan peluang Indonesia menjadi poros maritim dunia, sebagai jalur komunikasi dan lalu lintas perdagangan.
“Tantangan geografisnya, yaitu bagaimana Indonesia mampu menjaga keamanan baik keamanan masyarakat, maritim maupun nasional, yang berujung pada terjaganya keutuhan dan kedaulatan NKRI,” jelasnya.
Pembentukan satuan baru dan perubahan nama satuan TNI ditetapakan berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 12 tahun 2018 tanggal 8 Mei 2018.
Pembentukan empat satuan baru TNI tersebut sejalan dengan kebijakan TNI dalam rangka mewujudkan konsep Trimatra Terpadu TNI dengan gelar wilayah satuan di wilayah timur atau sekitar ALKI III.
“Sesuai kebijakan pemerintah, satuan tempur tidak hanya ditempatkan di Jawa. Namun tersebar di seluruh Indonesia, termasuk satuan baru TNI di Sorong Papua yang baru diresmikan,” terang Hadi.
Komitmen tersebut diwujudkan Panglima TNI dengan mencanangkan Program 100 Hari yang salah satu program prioritasnya adalah pembentukan empat satuan baru tersebut.
Memang di wilayah timur untuk satuan-satuan induk khususnya satuan tempur belum ada, sehingga kita sangat segera merealisasikan rencana tersebut. Tujuan utamanya untuk melaksanakan operasi di perbatasan untuk menjaga stabilitas keamanan,” imbuhnya.
Terkait dengan Divif 3 Kostrad, Mayjen TNI Achmad Marzuki diamanahkan menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad dan sebagai Kepala Staf Divisi Infanteri 3 Kostrad dijabat Kolonel Inf. Dwi Darmadi.
Dislokasi Divisi Infanteri 3 Kostrad berada di Pakatto Sulawesi Selatan dengan 3 Brigade Infanteri (Brigif). Brigif Para Raider 3/TBS di Kariango, Sulawesi Selatan terdiri dari Yonif Para Raider 431/Satria Setia Perkasa, Yonif Para Raider 432/Waspada Setia Jaya dan Yonif Para Raider 433/Julu Siri. Berikutnya Brigif 20/IJK Kostrad yang bermarkas di Timika, Papua yang terdiri dari Yonif 754/Eme Neme Kangasi dan Yonif 755/Yalet. Kemudian satu Brigif lagi dalam proses pembentukan yang akan bermarkas di Sorong, Papua.
(AngkasaReview)