3 UAV Wulung Buatan PTDI Siap Berugas di TNI AU

25 Juli 2018


Wulung UAV (photo : Defense Studies)

Mengamati PUNA Wulung di PTDI, Sang Elang Pengawas dari Langit

PUNA Wulung rancang bangunnya dikerjakan oleh BPPT (Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi). Sedangkan PTDI bertindak sebagai pabrik manufakturnya yang juga melibatkan PT LEN Industri di Bandung untuk menyediakan teknologi sistem kontrol penerbangannya.

Order untuk memproduksi tiga unit PUNA diberikan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) setelah melihat keberhasilan demo terbang Wulung di Lanud Halim Perdanakusuma pada 11 Oktober 2012 yang dihadiri Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono kala itu.

PTDI membuat lima unit Wulung di mana tiga telah diserahkan kepada Kementerian Pertahanan, satu kepada BPPT, dan satu lagi di PTDI.


Wulung Ground Control Station (photo : Defense Studies)

Project Manager PUNA atau sering juga disebut PTTA (Pesawat Terbang Tanpa Awak) Wulung PT Dirgantara Indonesia, Nainar, menjelaskan kepada tim AR bahwa program pengembangan PTTA Wulung di PTDI dimulai tahun 2013 dan memakan waktu dua tahun mulai dari proses development hingga sertifikasi.

“Kontrak pembuatan PTTA ini adalah antara PTDI dengan Kementerian Pertahanan RI dan pengiriman tiga unit Wulung kepada Kemhan sudah dilaksanakan,” kata Nainar.

Sebagai mata pengawas dari langit, Wulung dilengkapi kamera video dan foto high definition yang dipasang dalam kubah di perutnya. Data dari perangkat ini dapat dihubungkan secara real time dengan pusat pengendali di darat (GCS) yang ditempatkan dalam unit bergerak berupa minibus ukuran sedang dioperasikan oleh 2-3 orang awak.

Wulung Transporter (photo : Defense Studies)

Sementara itu ketiga unit Wulung ditempatkan dalam satu boks kontainer yang dipasang di atas truk jenis ¾ (truk medium). Dua badan pesawat dibariskan dengan  bagian kepala mengarah ke belakang, sedangkan satu unit lagi di tengah dengan kepala menghadap ke kabin depan. Sementara sayap utama dilepas dan disandarkan pada bagian dinding kiri dan kanan boks kontainer.

Kini ketiga NW01 (Nusantara Wulung) bernomor registrasi KX-0003 s/d KX-0005 telah siap menjalani tugas resminya bersama TNI AU. Wulung rencananya akan ditempatkan di Skadron Udara 51 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat bergabung dengan Aerostar, drone ISR (Intelligence Surveillance Reconnaisance) penuh yang telah memperkuat skadron intai tanpa awak pertama TNI AU ini sejak 2015.

Memang baru tiga unit ‘Elang Pengawas’ yang dipesan Kemhan untuk TNI AU. Namun ini tentu langkah baik untuk mewujudkan penguasaan teknologi dan kemandirian bangsa dalam pembuatan alutsistanya sendiri. Meski ada wacana untuk melengkapi satu skadron penuh hingga 12-16 unit, tapi belum tahu kapan akan ditindak lanjuti untuk direalisasikan.

See full article Angkasa Review

Subscribe to receive free email updates: