21 Juli 2018
Latihan tembak senjata bantuan dalam RIMPAC 2018 (photos : TNI AL)
Dispen Kormar (Hawaii). Prajurit Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Satgas Latma Multilateral Rim Of The Pacific (Rimpac) 2018 melaksanakan latihan menembak Senjata Bantuan (Senban) di pusat latihan militer US Army di Pohakuloa Training Area, Hawaiian Island, Hawaii, Amerika Serikat. Jumat (20/07/2018).
Materi menembak Senjata Bantuan yang dilatihkan meliputi menembak Mortir 60 mm, General Purpose Machine Gun (GPMG), GLM, Rocket Propelled Grenade (RPG)-7 dan Senjata Mesin Ringan (SMR). Dalam menembak senjata bantuan tersebut selain diikuti prajurit Marinir TNI AL dan USMC, juga diikuti prajurit dari Malaysia dan Srilanka.
Dalam materi menembak RPG-7, Komandan Kompi Pasrat Mayor Marinir Afrison Taufik didampingi Kopka Marinir Y. Haryo menjelaskan karakteristik dan penggunaan senjata serta penanganan bila mengalami gangguan, kemudian dilanjutkan dengan praktek menembak senjata RPG-7.
Selain menembak RPG-7, juga dilaksanakan menembak GLM dan Mortir 60 mm, didahului dengan penyampaian materi pengenalan karakteristik senjata, penggunaan senajata dan penanganan bila mengalami gangguan granat tidak keluar dari laras (pesenta) yang dipraktekkan langsung oleh prajurit Marinir TNI AL Serka Mar Gonggo Triyono, Serda Mar Fredy Laluas, Kopda Mar Cecep Supriyadi, dan Praka Mar Dobi Marta Kusuma.
Mayor Marinir Afrison Taufik saat memimpin dan mengawasi penembakan mengatakan, menembak senjata bantuan merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilatihkan dalam Latma Multilateral Rimpac 2018. Selain menembak senjata bantuan juga dilaksanakan menembak sniper, menembak reaksi dan manuver pasukan tingkat kelompok hingga regu.
Sementara itu, Komandan Satgas Rimpac Mayor Marinir Aristoyuda mengatakan, kemampuan menembak perorangan maupun menembak senjata bantuan merupakan materi yang dilatihkan dalam Latma Multilateral Rim Of The Pacific (Rimpac) 2018. Di Pohakuloa Training Area ini, prajurit Marinir Indonesia melaksanakan tahap Force Integration Training (FIT) di mana Korps Marinir TNI AL mengirimkan 218 prajurit, 8 unit amphibious assault vehicles LVT-7 dan 2 pucuk meriam howitzer 105 mm.
Materi latihan tersebut, lanjutnya, merupakan rangkaian kegiatan prajurit Korps Marinir TNI AL bersama-sama dengan prajurit Marinir dari beberapa negara lain yang telah melewati tahap Harbor Phase di Marine Corps Base Hawaii (MCBH) yang pada puncak latihan akan diakhiri dengan kegiatan pendaratan amfibi di Pyramid Rock Beach yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2018.
“Secara umum, rangkaian kegiatan latihan dalam Rimpac 2018 ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan taktis prajurit dalam mencapai profesionalisme dan mempererat hubungan Marinir di kawasan Asia – Pasifik sesuai dengan motto Rimpac 2018 capable, adaptive and partners,” pungkasnya.
(Marinir)
Latihan tembak senjata bantuan dalam RIMPAC 2018 (photos : TNI AL)
Dispen Kormar (Hawaii). Prajurit Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Satgas Latma Multilateral Rim Of The Pacific (Rimpac) 2018 melaksanakan latihan menembak Senjata Bantuan (Senban) di pusat latihan militer US Army di Pohakuloa Training Area, Hawaiian Island, Hawaii, Amerika Serikat. Jumat (20/07/2018).
Materi menembak Senjata Bantuan yang dilatihkan meliputi menembak Mortir 60 mm, General Purpose Machine Gun (GPMG), GLM, Rocket Propelled Grenade (RPG)-7 dan Senjata Mesin Ringan (SMR). Dalam menembak senjata bantuan tersebut selain diikuti prajurit Marinir TNI AL dan USMC, juga diikuti prajurit dari Malaysia dan Srilanka.
Dalam materi menembak RPG-7, Komandan Kompi Pasrat Mayor Marinir Afrison Taufik didampingi Kopka Marinir Y. Haryo menjelaskan karakteristik dan penggunaan senjata serta penanganan bila mengalami gangguan, kemudian dilanjutkan dengan praktek menembak senjata RPG-7.
Selain menembak RPG-7, juga dilaksanakan menembak GLM dan Mortir 60 mm, didahului dengan penyampaian materi pengenalan karakteristik senjata, penggunaan senajata dan penanganan bila mengalami gangguan granat tidak keluar dari laras (pesenta) yang dipraktekkan langsung oleh prajurit Marinir TNI AL Serka Mar Gonggo Triyono, Serda Mar Fredy Laluas, Kopda Mar Cecep Supriyadi, dan Praka Mar Dobi Marta Kusuma.
Mayor Marinir Afrison Taufik saat memimpin dan mengawasi penembakan mengatakan, menembak senjata bantuan merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilatihkan dalam Latma Multilateral Rimpac 2018. Selain menembak senjata bantuan juga dilaksanakan menembak sniper, menembak reaksi dan manuver pasukan tingkat kelompok hingga regu.
Sementara itu, Komandan Satgas Rimpac Mayor Marinir Aristoyuda mengatakan, kemampuan menembak perorangan maupun menembak senjata bantuan merupakan materi yang dilatihkan dalam Latma Multilateral Rim Of The Pacific (Rimpac) 2018. Di Pohakuloa Training Area ini, prajurit Marinir Indonesia melaksanakan tahap Force Integration Training (FIT) di mana Korps Marinir TNI AL mengirimkan 218 prajurit, 8 unit amphibious assault vehicles LVT-7 dan 2 pucuk meriam howitzer 105 mm.
Materi latihan tersebut, lanjutnya, merupakan rangkaian kegiatan prajurit Korps Marinir TNI AL bersama-sama dengan prajurit Marinir dari beberapa negara lain yang telah melewati tahap Harbor Phase di Marine Corps Base Hawaii (MCBH) yang pada puncak latihan akan diakhiri dengan kegiatan pendaratan amfibi di Pyramid Rock Beach yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2018.
“Secara umum, rangkaian kegiatan latihan dalam Rimpac 2018 ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan taktis prajurit dalam mencapai profesionalisme dan mempererat hubungan Marinir di kawasan Asia – Pasifik sesuai dengan motto Rimpac 2018 capable, adaptive and partners,” pungkasnya.
(Marinir)