Teknologi Battlefield Management System CY-16H Diluncurkan

28 Juli 2018


BMS CY-16H produksi PT Hariff FTE telah dipasang di sejumlah kendaraan tempur TNI AD : tank Leopard, Marder dan panser Anoa (all photos : Jasakom)

JAKARTA –Direktorat Perhubungan Angkatan Darat (Dithubad) bersama PT Hariff DTE berhasil menciptakan teknologi komunikasi Battlefield Management System (BMS) CY-16H. 

Teknologi karya anak bangsa tersebut berfungsi untuk mengirimkan data-data di lapangan dan mencegah terjadi miskomunikasi di antara pasukan saat operasi di medan pertempuran. “Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi perusahaan yang berhasil mengembangkan industri berbasis teknologi.

Semoga penghargaan yang kami berikan bisa memacu untuk bekerja lebih keras lagi,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartato saat memberikan penghargaan Rintisan Teknologi (Rintek) kepada Direktur Utama PT Hariff Daya Tunggal Engi neering (DTE) Budi Permana di Gedung Kementerian Perindustrian kemarin. 

Hadir dalam pemberian peng hargaan di ajang Innofest, Pameran Industri bertajuk “Internalisasi Industri 4.0: Building Innovation For Making Indonesia 4.0”, yakni Direktur Perhubungan Angkatan Darat (Dirhubad) Brigjen TNI Widjang Pranjoto. Dalam ke sempatan itu, Airlangga mengatakan, ini merupa kan penghargaan tertinggi dari pemerintah kepada perusahaan yang secara luar biasa menghasilkan invensi dan inovasi teknologi.



Direktur Utama PT Hariff DTE Budi Permana menjelaskan, BMS CY-16H merupakan produk Integrated Command & Control System (ICCS) yang dapat mengamankan komunikasi di seluruh hierarki yang ada di TNI AD mulai dari pos komando hingga pasukan. 

“Pusat komando dapat memantau posisi dan kondisi pasukan yang ada di medan perang,” katanya. Layaknya smartphone, kata dia, selain dapat mengomunikasikan suara, teknologi ini juga dapat mengomunikasikan data-data yang ada di lapangan dengan kecepatan tinggi sehingga dapat meminimalkan miskomunikasi dan mempercepat proses pengambilan keputusan. 

“Saat ini kami juga tengah mengembangkan BMS Personel untuk digunakan pasukan infanteri TNI AD,” ujarnya. Dia menambahkan, BMS CY-16H saat ini sudah terpasang di sebagian kendaraan tempur (ranpur) dan kendaraan taktis (rantis) milik TNI AD. 

“Teknologi ini juga dapat di gunakan oleh dua matra lainnya, yaitu TNI AU dan TNIAL,” katanya. Produk BMS CY-16H terpilih setelah menyisihkan 16 finalis lain karena dianggap memiliki banyak kelebihan dalam segi fitur.



Tidak hanya itu, BMS CY-16H juga merupakan murni karya anak bangsa sebab tidak ada campur tangan asing dalam pembuatannya. “Itu dibuktikan dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi,” katanya. 

Direktur Perhubungan Angkatan Darat (Dirhubad) Brigjen TNI Widjang Pranjoto mengakui, melalui penelitian dan pengembangan pertahanan bersama Dithubad sejak 2012, seluruh rangkaian pembuatan teknologi tersebut mulai dari rancangan hingga produksi didasarkan atas doktrin TNI AD dan dikerjakan sepenuhnya oleh engineer Indonesia. 

(Koran Sindo)

Subscribe to receive free email updates: