07 Agustus 2018
Pesawat tempur Su-35 (photo : RIA Novosti)
MOSKOW - RIA Novosti. Indonesia mengharapkan pengiriman pertama dari 11 Su-35 Rusia pada bulan Oktober, Mohammed Wahid Supriyadi, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Rusia, mengatakan kepada wartawan.
"Kami berharap bahwa dengan Oktober kami akan memiliki minimal satu pesawat maka akan dapat ikut serta untuk merayakan Hari Angkatan Bersenjata, kami berharap kali ini kita akan memiliki pesawat itu. Sehubungan dengan pengiriman pesawat sepuluh sisanya ... bagi kita lebih cepat lebih baik. Ini semua sedang dibicarakan antara orang-orang yang terlibat dalam hal teknis. Sudah ada pengaturan. Ini adalah hal teknis" kata diplomat itu, menjawab pertanyaan tentang awal pengiriman pesawat.
Supriyadi mengatakan bahwa pada awal Juni, Indonesia telah menandatangani perjanjian dengan Rusia untuk pembelian 11 pesawat Sukhoi baru, dia menyebut kesepakatan itu "sangat besar." Sebelumnya, direktur untuk kerja sama internasional dan kebijakan regional dari perusahaan negara Rostek Viktor Kladov mengatakan bahwa Indonesia dapat membeli batch tambahan pesawat tempur Su-35 sambil mengalokasikan dana yang diperlukan dari anggaran negara. (RIA Novosti)
Peninjauan hangar Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi Madiun (photo : TNI AU)
Kesiapan Lanud Iswahjudi Dipantau Tim Sukhoi dari Rusia
Pesawat tempur Su-35 (photo : RIA Novosti)
MOSKOW - RIA Novosti. Indonesia mengharapkan pengiriman pertama dari 11 Su-35 Rusia pada bulan Oktober, Mohammed Wahid Supriyadi, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Rusia, mengatakan kepada wartawan.
"Kami berharap bahwa dengan Oktober kami akan memiliki minimal satu pesawat maka akan dapat ikut serta untuk merayakan Hari Angkatan Bersenjata, kami berharap kali ini kita akan memiliki pesawat itu. Sehubungan dengan pengiriman pesawat sepuluh sisanya ... bagi kita lebih cepat lebih baik. Ini semua sedang dibicarakan antara orang-orang yang terlibat dalam hal teknis. Sudah ada pengaturan. Ini adalah hal teknis" kata diplomat itu, menjawab pertanyaan tentang awal pengiriman pesawat.
Supriyadi mengatakan bahwa pada awal Juni, Indonesia telah menandatangani perjanjian dengan Rusia untuk pembelian 11 pesawat Sukhoi baru, dia menyebut kesepakatan itu "sangat besar." Sebelumnya, direktur untuk kerja sama internasional dan kebijakan regional dari perusahaan negara Rostek Viktor Kladov mengatakan bahwa Indonesia dapat membeli batch tambahan pesawat tempur Su-35 sambil mengalokasikan dana yang diperlukan dari anggaran negara. (RIA Novosti)
Peninjauan hangar Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi Madiun (photo : TNI AU)
Kesiapan Lanud Iswahjudi Dipantau Tim Sukhoi dari Rusia
MADIUN - Kesiapan Lanud Iswahjudi Madiun, untuk menjadi markas pesawat tempur super canggih Sukhoi Su-35, dipantau langsung oleh tim dari Rusia, Senin (6/8/2018).
Tim tersebut, dipimpin Deputy Director of The Air Force Departement dari Komsomolkom-on-Amur Aircraft Plant Them, Tsyplakov Yury, dan didampingi Kepala Dinas Pengamanan dan Sandi Angkatan Udara (Kadispamsanau), Marsma TNI Andi Kustoro.
Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Madiun, Mayor Sus. Hamdi Londong Alo menyebutkan, tim yang melakukan peninjauan ada sebanyak 10 orang.
"Tim ini, meninjau secara langsung lokasi yang akan diugnakan untuk bermukimnya pesawat tempur canggih Sukhoi Su-35," ujarnya.
Kepala Dinas Logistik (Kadislog) Lanud Iswahjudi Madiun, Kolonel Tek. Royke C. Manusiwa mengatakan, peninjauan ini untuk memastikan kesiapan Lanud Iswahjudi menerima 11 pesawat Sukhoi Su-35 dari Rusia.
"Pesawat tempur super canggih ini, akan menggantikan pesawat F5 Tiger, yang sudah tidak dioperasikan lagi," ungkap Royke.
Pesawat super canggih ini, memiliki panjang 21,9 meter, dengan lebar 15,3 meter. Pesawat yang dilengkapi dengan sepasang mesin Saturn izdeliye (Product) 117S (AL-41F1S) turbofan itu, mampu melesat hingga dua kali kecepatan suara hingga 2.400 kilometer per jam.
Peninjauan lokasi ini, menurutnya sangat penting untuk menentukan lokasi dan kebutuhan yang harus dipersiapkan sebelum pesawat tersebut tiba di Indonesia.
Tim dari pabrik yang memproduksi Sukhoi Su-35, Komsomolkom-on-Amur Aircraft Plant (KnAAPO), yang terdiri dari para ahli Rusia, melaksanakan peninjauan selama dua hari.
Lokasi yang ditinjau antara lain, Skadron Udara 14, hangar, Selter Apron, Aerodrome, Ruway, Taxyway, Fire fighter Vehicles, GPL, Simulator, dan Depo 60.