Panglima TNI Minta Puspenerbad Maksimalkan Kemampuan Apache

08 Oktober 2018


Panglima TNi dan Kapolri di kokpit Apache. (photo : mylesat)

Secara resmi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memang belum sempat mengunjungi dan melihat langsung helikopter serang AH-64E Apache milik Pusat Penerbangan TNI AD (Puspenerbad) di Lanumad Ahmad Yani, Semarang.

Sedianya Panglima TNI menghadiri serah terima delapan unit heli Apache dari Kementerian Pertahanan kepada TNI pada 16 Mei 2018. Namun serangan bom teroris di Surabaya dua hari sebelumnya, membatalkan kedatangan Marsekal Hadi saat itu.

Tentulah ketika Jumat malam (5/10/2018) menghadiri “Doa Bersama dari Ibu Kandung (Rakyat) kepada Anak Kandung (TNI-Polri)” di Lanudmad Ahmad Yani, Semarang, Panglima TNI tidak melewatkan waktunya untuk melihat langsung Apache di Skadron 11.

Bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan KSAD Jenderal TNI Mulyono, Marsekal Hadi meninjau Skadron 11/Serbu, pada Sabtu pagi.


64E Apache Guardian HS-7210 Puspenerbad TNI AD Skadron 11 Serbu (photo : ArdiRistanto)

Sebelum melihat langsung Apache, Hadi menerima penjelasan dari Letkol Cpn Cahyo Permono selaku Komandan Skadron 11/Serbu terkait program pengadaan Apache.

“Program pengadaan Apache sudah berjalan dengan baik, saat ini juga masih ada yang pendidikan di Amerika,” ujar Letkol Cahyo.

Setelah mendengarkan paparan, Panglima TNI memberikan arahan kepada jajaran Puspenerbad. Disampaikan Hadi, Apache adalah helikopter yang sangat canggih sekaligus mahal. Untuk itu Puspenerbab harus memaksimalkan kemampuan heli ini guna mendukung tugas TNI.

Sedianya usai mendengarkan paparan, Panglima TNI akan langsung bertolak ke Jakarta. Namun Komandan Puspenerbad rupanya tidak mau melewatkan kesempatan itu untuk mengabadikan Panglima TNI dan Kapolri di helikopter Apache.

“Kesempatan langka Panglima, mohon ijin,” ujar Mayjen Stephanus Tri Mulyono.

(MyLesat)

Subscribe to receive free email updates: