16 November 2018
Perusahaan yang tergabung dalam CSG (image : CSG)
MoU Czechoslovak Group AS (CSG Ceko) Dengan Czechoslovak Group Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan konglomerasi pertahanan dari Republik Ceko, yakni Czechoslovak Group AS (CSG Ceko) menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan Czechoslovak Group Indonesia untuk pembangunan Private Defence Industry Park (PDIP) senilai USD 100 juta, di bidang industri pertahanan swasta di Indonesia. Penandatanganan HoA dilakukan (8/11/2018) oleh Norman Joesoef, CEO Czechoslovak Group Indonesia dengan Michal Strnad, CEO Czechoslovak Group AS di booth CSG di Pameran Indodefence 2018 PRJ Kemayoran, Jakarta.
Patriot 4x4 (photo : CSG)
“Kami selalu membuka peluang kemitraan dengan negara sahabat yang tulus dan terbuka dalam pelaksanaan alih produksi dan teknologi. Kami sangat berharap financial pledge ini dapat meningkatkan kerja sama kemitraan dalam Level industri dan baik untuk kedua belah negara,” ungkap Michal Strnad, CEO Czechoslovak Group AS.
Titus 6x6 (photo : CSG)
Penandatanganan HoA senilai USD 100 juta untuk pembangunan Private Defence Industry Park (PDIP) di bidang industri pertahanan ini, untuk mendukung regulasi pemerintah UU No.12 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Diatas tanah 22 hektar di Batujajar, Bandung, Jawa Barat ini, jelas Norman Joesoef, CEO Czechoslovak Group Indonesia.
Vampir MLRS (photo : CSG)
Investasi senilai USD 100 juta dari Czechoslovak Group AS merupakan tahap pertama dari total investasi senilai US$ 1 Miliar sepanjang lima tahun kedepan kerjasama ini, lanjut Norman Joesoef, dan di kwartal pertama tahun 2019, B to B di industri pertahanan Indonesia ini dapat dimulai.
EVA self propelled howitzer (photo : CSG)
CSG Ceko adalah perusahaan holding dari Eropa Tengah, asal Republik Ceko, meliputi Slovakia, Slovenia, Rumania, dan Hungary, dengan lebih dari 100 perusahaan dan 10.000 karyawan yang bergerak dibidang manufaktur kendaraan baja, senjata roket, misil, dan radar. Diketahui pula CSG Ceko berminat untuk melaksanakan alih produksi dan teknologinya di Indonesia.
Pandur II 8x8 (photo : BMPD)
Selain di Indonesia, CSG Ceko juga ingin memperluas basis industri pertahanannya di Asia Tenggara. Kami melihat pertumbuhan pemenuhan kebutuhan alat pertahanan di Asia Tenggara pada tingkat yang cukup tinggi setiap tahunnya. Kami rasa dengan basis industri yang kuat dan relatif stabil di Indonesia, CSG Ceko mantap melanjutkan ekspansi bisnis pertahanan mereka ke Malaysia, Filipina, Timor Leste, Myanmar, dan Kamboja," papar Norman.
(TribunNews)
Perusahaan yang tergabung dalam CSG (image : CSG)
MoU Czechoslovak Group AS (CSG Ceko) Dengan Czechoslovak Group Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan konglomerasi pertahanan dari Republik Ceko, yakni Czechoslovak Group AS (CSG Ceko) menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan Czechoslovak Group Indonesia untuk pembangunan Private Defence Industry Park (PDIP) senilai USD 100 juta, di bidang industri pertahanan swasta di Indonesia. Penandatanganan HoA dilakukan (8/11/2018) oleh Norman Joesoef, CEO Czechoslovak Group Indonesia dengan Michal Strnad, CEO Czechoslovak Group AS di booth CSG di Pameran Indodefence 2018 PRJ Kemayoran, Jakarta.
Patriot 4x4 (photo : CSG)
“Kami selalu membuka peluang kemitraan dengan negara sahabat yang tulus dan terbuka dalam pelaksanaan alih produksi dan teknologi. Kami sangat berharap financial pledge ini dapat meningkatkan kerja sama kemitraan dalam Level industri dan baik untuk kedua belah negara,” ungkap Michal Strnad, CEO Czechoslovak Group AS.
Titus 6x6 (photo : CSG)
Penandatanganan HoA senilai USD 100 juta untuk pembangunan Private Defence Industry Park (PDIP) di bidang industri pertahanan ini, untuk mendukung regulasi pemerintah UU No.12 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Diatas tanah 22 hektar di Batujajar, Bandung, Jawa Barat ini, jelas Norman Joesoef, CEO Czechoslovak Group Indonesia.
Vampir MLRS (photo : CSG)
Investasi senilai USD 100 juta dari Czechoslovak Group AS merupakan tahap pertama dari total investasi senilai US$ 1 Miliar sepanjang lima tahun kedepan kerjasama ini, lanjut Norman Joesoef, dan di kwartal pertama tahun 2019, B to B di industri pertahanan Indonesia ini dapat dimulai.
EVA self propelled howitzer (photo : CSG)
CSG Ceko adalah perusahaan holding dari Eropa Tengah, asal Republik Ceko, meliputi Slovakia, Slovenia, Rumania, dan Hungary, dengan lebih dari 100 perusahaan dan 10.000 karyawan yang bergerak dibidang manufaktur kendaraan baja, senjata roket, misil, dan radar. Diketahui pula CSG Ceko berminat untuk melaksanakan alih produksi dan teknologinya di Indonesia.
Pandur II 8x8 (photo : BMPD)
Selain di Indonesia, CSG Ceko juga ingin memperluas basis industri pertahanannya di Asia Tenggara. Kami melihat pertumbuhan pemenuhan kebutuhan alat pertahanan di Asia Tenggara pada tingkat yang cukup tinggi setiap tahunnya. Kami rasa dengan basis industri yang kuat dan relatif stabil di Indonesia, CSG Ceko mantap melanjutkan ekspansi bisnis pertahanan mereka ke Malaysia, Filipina, Timor Leste, Myanmar, dan Kamboja," papar Norman.
(TribunNews)