Delegasi Indonesia Kunjungi Sistem Pertahanan Pantai K300 Bastion-P

28 November 2018


Delegasi Indonesia menyaksikan sistem rudal K-300 Bastion-P. (photos : Kemhan)

Kegiatan Military Technical Cooperation MTC ke-14 RI Rusia di Moscow Rusia

Sekjen Kemhan Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja beserta Dirjen Pothan Kemhan Prof. Dr. Ir,. Bondan Tiara Sofyan, M.Si menghadiri 14th Meeting of the Indonesian-Russian Intergovermental Commission Military Technical Cooperation, di Kota Moskow, Rusia, pada tanggal 21 s.d.23 November 2018. 


Kegiatan ini juga diikuti oleh Industri Pertahanan diantaranya PT. Pindad, PT. NTP, PT. Len dan PT. Bhimasena, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia Mohamad Wahid Supriyadi, Presiden Deputi FSMTC Rusia Mr. M. Petukhov serta undangan lainnya. 

Kegiatan ini dilaksanakan untuk melanjutkan hubungan bilateral kedua negara tentang “Kerjasama militer” seperti program Helikopter Mi-17, Mi-35 dan Mi-26 . Kegiatan MTC ini diantaranya dengan Working group MTC Meeting, kunjungan ke VPK NPO Mashinostronieya, demonstrasi produk, paparan dari Industri Pertahanan Rusia dan juga dilanjutkan dengan penandatangan protocol DICM RI-Rusia ke-14. Kegiatan ini berjalan dengan tertib, aman dan lancar. (Kemhan)


Sistem rudal Bastion-P (photo : BaoDatViet)

Sistem Pertahanan Pantai K-300P Bastion-P

K-300P Bastion-P (NATO memberi nama SS-C-5 Stooge) adalah sistem rudal pertahanan pantai dari Rusia. Sistem ini dikembangkan oleh NPO Mashinostroenia bersama dengan perusahaan Belarusia Tekhnosoyuzproekt.

Peran utama Bastion-P adalah untuk melawan kapal-kapal permukaan termasuk kelompok tempur kapal induk, konvoi, dan kapal pendarat. Satu baterai umumnya terdiri dari 1-2 kendaraan komando dan kontrol dengan truk Kamaz 43101 beroda 6x6, satu kendaraan pendukung, empat kendaraan peluncur MZKT 7930 beroda 8x8, masing-masing dioperasikan oleh 3 awak dan memegang dua rudal, dan empat kendaraan loader; kendaraan peluncur dapat ditempatkan hingga 25 km (16 mil) dari kendaraan komando dan kontrol. 

Setelah terhenti, rudal dapat disiapkan untuk menembak dalam waktu lima menit, dan keduanya ditembakkan dalam interval 2-5 detik. Peluncur mobile dapat tetap siaga selama jangka waktu 3-5 hari, atau hingga 30 hari bila ditemani oleh kendaraan pendukung tugas tempur.


Rudal jelajah P-800 Yakhont yang dimiliki TNI AL (photo : Sindo)


Rudal yang digunakan sistem Bastion-P adalah P-800 Oniks/Yakhont, rudal anti-kapal supersonik dengan hulu ledak 200-250 kg (440-550 lb). Rudal ini diluncurkan secara vertikal dari peluncur menggunakan booster roket bahan bakar padat untuk percepatan awal, kemudian menggunakan ramjet berbahan bakar cair untuk terus menjelajah pada Mach 2.5. Jarak maksimum Oniks/Yakhont bervariasi pada 120–300 km (75–186 mi; 65–162 nmi) menggunakan low-low atau hi-low flight trajectory

Menggunakan GLONASS pada tahap awal penerbangan dan panduan radar aktif ketika mendekati target, rudal dapat terbang hingga ketinggian 14.000 m (46.000 kaki) sebelum turun ke ketinggian 5 m di atas permukaan laut pada tahap akhir, berguna hingga kondisi sea state level 7. 

"Sistem ini mampu menghancurkan target laut dan darat pada jarak 350 kilometer di laut dan hampir 450 kilometer di darat," kata Shoigu pada pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan perwakilan Kementerian Pertahanan. (Wiki)

Subscribe to receive free email updates: