14 Januari 2019
Helikopter AH-64E Apache Guardian TNI AD (photo : Sandriani Permani)
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 (RKP-2019) sebagaimana tertuang dalam Lampiran I Pepres No 72 tahun 2018 tentang yang telah diundangkan tanggal 3 September 2018 lalu, mulai dari halaman IV.106 termuat Program Prioritas Pertahanan Wilayah Nasional.
Dengan Anggaran Pertahanan tahun 2019 yang telah ditetapkan sebesar Rp 107,3 triliun atau sekitar USD 7,7 bio (pada kurs 1 USD = Rp 14.000,-) dimana untuk alokasi belanja alutsista dan pemeliharaan sebesar Rp 75 triliun, maka masih banyak hal yang dapat dilakukan dengan dana sebesar ini.
(Defense Studies)
Helikopter AH-64E Apache Guardian TNI AD (photo : Sandriani Permani)
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 (RKP-2019) sebagaimana tertuang dalam Lampiran I Pepres No 72 tahun 2018 tentang yang telah diundangkan tanggal 3 September 2018 lalu, mulai dari halaman IV.106 termuat Program Prioritas Pertahanan Wilayah Nasional.
Dengan Anggaran Pertahanan tahun 2019 yang telah ditetapkan sebesar Rp 107,3 triliun atau sekitar USD 7,7 bio (pada kurs 1 USD = Rp 14.000,-) dimana untuk alokasi belanja alutsista dan pemeliharaan sebesar Rp 75 triliun, maka masih banyak hal yang dapat dilakukan dengan dana sebesar ini.
Sebenarnya Anggaran Pertahanan yang dibutuhkan dan diajukan oleh Kementerian Pertahanan adalah sebesar Rp 200 triliun, angka ini adalah 1,5X Anggaran Pertahanan Singapura (Rp 157 triliun) dan hampir 4,0X lipat Anggaran Pertahanan Malaysia Rp 52 triliun) namun masih jauh dari Anggaran Pertahanan Australia yang sudah mencapai angka Rp 510 triliun.
Tentu saja yang paling menarik dari Rencana Kerja Pemerintah tahun 2019 ini adalah angka 3 butir O dimana terdapat rencana Pengadaan helikopter Apache sebanyak 1 paket.
Sebagaimana diketahui saat ini TNI AD memiliki 8 unit helikopter AH-64E Apache Guardian yang ditempatkan di Skuadron 11/Serbu Penerbad Semarang.
Satu skuadron helikopter Penerbad (Army Aviation) secara umum terdiri dari 16 helikopter, jarang terjadi 1 skuadron diisi dengan 1 jenis helikopter yang sama, hal ini disebut skuadron tipe komposit. Selain skuadron umum terdapat juga skuadron besar, seperti yang sekarang ini terjadi di Skuadron 11/Serbu dimana terdapat 32 helikopter yang terdiri dari AH-64E, NBO 105, NBell 412, Bell 412 dan Bell 205.
Lantas timbul pertanyaan, pembelian 1 paket Apache ini berapa unit ? Jika hal ini ditanyakan kepada Penerbad maka jumlah ideal helikopter Apache yang diinginkan adalah sejumlah 32 unit atau 1 skuadron besar, ini mengingat bahwa heli Apache sebagian akan ditempatkan di Natuna secara permanen.
Mengingat bahwa dalam program MEF masih banyak pengadaan alutsista TNI AD yang belum terealisasi, diantaranya adalah kendaraan tempur 8x8, tank medium, rudal mobile jarak menengah, dan sebagainya, maka kemungkinan jumlah pengadaan helikopter Apache untuk tahun 2019 ini adalah 8 unit untuk membentuk 1 skuadron secara umum (terdiri dari 16 helikopter).
(Defense Studies)