14 Februari 2019
Pemasangan bom P-500L pada pesawat Sukhoi (photo : TNI AU)
TNI AU - Upaya kemandirian alutsista khususnya persenjataan produksi dalam negeri akan segera terwujud, terbukti bom P-500 L produksi Dislitbangau siang ini (12/2) diuji coba di pesawat Sukhoi dari Skadron Udara 11, sedangkan rocketpod 7 tabung kaliber 70 mm, diuji coba di pesawat T-50i Golden Eagle.
Dislitbangau selaku produsen pembuat bom yang bekerjasama dengan PT. Dahana dan PT. Sari Bahari, tidak hanya memproduksi bom P-500 L, namun juga memproduksi Smoke WH RX caliber 80 mm dan Rocketpod 7 tabung kaliber 70 mm. Sedangkan pelaksanaan ujicoba akan menggunakan Air Weapon Range (AWR) Pandang Wangi Lumajang, Jawa Timur.
Pelaksanaan uji dinamis yang akan berlangsung tanggal 12 Pebruari hingga tanggal 15 Pebruari 2019, diawali dengan sosialisasi antara pembuat bom dan pengguna dalam hal ini para penerbang dari Skadron Udara 11 dan Skadron Udara 15, untuk menyamakan persepsi. Tim Litbangau yang di dipimpin Kadislitbangau Marsekal Pertama TNI Rochmadi Saputra, tiba di Lanud Iswahjudi disambut Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Widyargo Ikoputra, S.E.,M.M., di ruang rapat Markas Lanud Iswahjudi.
Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Widyargo Ikoputra, S.E.,M.M., dalam sambutannya mengaku senang dan bangga karena Dislitbangau telah berhasil memproduksi bom P-500 L, yang akan diuji dinamis dipesawat Sukhoi. “Hal tersebut perlu kita apresiasi karena merupakan salah satu upaya kita untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk buatan luar negeri dan sebagai wujud kemandirian industri pertahanan di tanah air”, papar Danlanud Iswahjudi.
Sementara Kadislitbangau Marsekal Pertama TNI Rochmadi Saputra, dalam paparannya mengatakan tujuan sosialisasi ini untuk menyamakan persepsi agar tidak terjadi kerancuan dan keraguan dan apa yang harus dilaksanakan saat uji dinamis. “Termasuk tim penilai apa yang harus dinilai dan bagaimana menilainya terutama dan paling utama adalah untuk memberikan pemahaman yang sama khususnya para pelaku yang akan terbang, supaya tidak terjadi mis/kesalahan sehingga tidak mendapat data sesuai yang diharapkan.
Sedangkan mekanisme pengujian menurut Mayor Tek Adi Teguh Dwi Setiawan dari Dislitbangau akan dilakukan uji loading/unloading bom P-500 L, Smoke WH RX 80 mm di pesawat Sukhoi dan Rocketpod 7 tabung kaliber 70 mm di pesawat T-50i. Sementara uji kestabilan terbang membawa bom P-500 L Dummy dan Rocketpod 7 kal. 70 mm. Selanjutnya uji dinamis bom P-500 L, Smoke WH RX 80 mm, Rocketpod 7 kal. 70 mm. Rocked FFAR dan Rocket RD-702.
(TNI AU)
Pemasangan bom P-500L pada pesawat Sukhoi (photo : TNI AU)
TNI AU - Upaya kemandirian alutsista khususnya persenjataan produksi dalam negeri akan segera terwujud, terbukti bom P-500 L produksi Dislitbangau siang ini (12/2) diuji coba di pesawat Sukhoi dari Skadron Udara 11, sedangkan rocketpod 7 tabung kaliber 70 mm, diuji coba di pesawat T-50i Golden Eagle.
Dislitbangau selaku produsen pembuat bom yang bekerjasama dengan PT. Dahana dan PT. Sari Bahari, tidak hanya memproduksi bom P-500 L, namun juga memproduksi Smoke WH RX caliber 80 mm dan Rocketpod 7 tabung kaliber 70 mm. Sedangkan pelaksanaan ujicoba akan menggunakan Air Weapon Range (AWR) Pandang Wangi Lumajang, Jawa Timur.
Pelaksanaan uji dinamis yang akan berlangsung tanggal 12 Pebruari hingga tanggal 15 Pebruari 2019, diawali dengan sosialisasi antara pembuat bom dan pengguna dalam hal ini para penerbang dari Skadron Udara 11 dan Skadron Udara 15, untuk menyamakan persepsi. Tim Litbangau yang di dipimpin Kadislitbangau Marsekal Pertama TNI Rochmadi Saputra, tiba di Lanud Iswahjudi disambut Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Widyargo Ikoputra, S.E.,M.M., di ruang rapat Markas Lanud Iswahjudi.
Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Widyargo Ikoputra, S.E.,M.M., dalam sambutannya mengaku senang dan bangga karena Dislitbangau telah berhasil memproduksi bom P-500 L, yang akan diuji dinamis dipesawat Sukhoi. “Hal tersebut perlu kita apresiasi karena merupakan salah satu upaya kita untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk buatan luar negeri dan sebagai wujud kemandirian industri pertahanan di tanah air”, papar Danlanud Iswahjudi.
Sementara Kadislitbangau Marsekal Pertama TNI Rochmadi Saputra, dalam paparannya mengatakan tujuan sosialisasi ini untuk menyamakan persepsi agar tidak terjadi kerancuan dan keraguan dan apa yang harus dilaksanakan saat uji dinamis. “Termasuk tim penilai apa yang harus dinilai dan bagaimana menilainya terutama dan paling utama adalah untuk memberikan pemahaman yang sama khususnya para pelaku yang akan terbang, supaya tidak terjadi mis/kesalahan sehingga tidak mendapat data sesuai yang diharapkan.
Sedangkan mekanisme pengujian menurut Mayor Tek Adi Teguh Dwi Setiawan dari Dislitbangau akan dilakukan uji loading/unloading bom P-500 L, Smoke WH RX 80 mm di pesawat Sukhoi dan Rocketpod 7 tabung kaliber 70 mm di pesawat T-50i. Sementara uji kestabilan terbang membawa bom P-500 L Dummy dan Rocketpod 7 kal. 70 mm. Selanjutnya uji dinamis bom P-500 L, Smoke WH RX 80 mm, Rocketpod 7 kal. 70 mm. Rocked FFAR dan Rocket RD-702.
(TNI AU)