Mengenal Kemampuan BT-3F yang Dipilih Marinir Indonesia

26 April 2019


Kendaraan pendarat amfibi BT-3F (photo : bronetechnikamira)

Kementerian Pertahanan dilaporkan telah menandatangani pengadaan kendaraan tempur amfibi BMP-3F dan kendaraan angkut personel BT-3F untuk Korps Marinir TNI Angkatan Laut dengan Rusia. Pemerintah Indonesia akan menambah 22 unit tank BMP-3F dan membawa 21 unit BT-3F ke Indonesia.

BMP-3F tidak asing lagi bagi Marinir Indonesia karena ini adalah pengadaan ketiga kalinya. Sedangkan untuk 21 unit pengadaan tank angkut personel BT-3F merupakan yang pertama. Apa kehebatan yang ditawarkan BT-3F?


Cutaway ranratfib BT-3F (image : Vestnik)

Kendaraan angkut personel lapis baja atau armoured personnel carriers (APC)  BT -3F dibangun oleh Concern Tractor Plants (KTZ) dan pada September 2016 sebuah prototipe dari kendaraan tempur amfibi ini baru diluncurkan.

Kendaraan tempur amfibi BT-3F dibangun dengan maksud untuk digunakan oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Korps Marinir Rusia. Kendaraan ini akan memberikan kemampuan manuver yang tinggi, proteksi lapis baja dan dukungan tembakan  langsung untuk pasukan di darat dan di laut. Kendaraan ini dirancang untuk transportasi  infanteri, amunisi, peralatan dan mesin ke medan perang.

Perkembangan kendaraan lapis baja BT-3F dimulai pada 2010. Amfibi BT-3F didasarkan pada kendaraan tempur amfibi BMP-3F marinir  yang berasal dari BMP-3 IFV.


Tampak depan BT-3F (photo : yuripasholok)

IFV baru diantisipasi untuk menggantikan kendaraan lapis baja pengangkut personel amfibi MT-LB Rusia yang sudah tua.

Kendaraan tempur amfibi BT-3F didasarkan pada chassis track  dan fitur lambung lapis baja. Kendaraan memiliki panjang  7m, lebar 3,3 meter dan tinggi  3 meter serta berat kotor  18,5 ton.

Kendaraan lapis baja diawaki oleh tiga  awak dan dapat membawa sampai 14 tentara. Pengemudi duduk di tengah-tengah lambung, sementara kursi komandan dan asisten  komandan ditempatkan di  kedua sisi pengemudi.

Kru masuk dan keluar dari kendaraan melalui pintu atap. Kompartemen pasukan  memiliki dua pintu samping di bagian belakang dan dua lubang keluar di bagian atap.


Kanon 7.62mm BT-3F (photo : yuripasholok)

Persenjataan

Kendaraan dilengkapi dengan stasiun senjata yang dikendalikan jarak jauh 185kg DPV-T, dipersenjatai dengan  senapan mesin PKTM Kalashnikov 7.62mm x 54mm, dipasang di atap kendaraan untuk terlibat  target tetap dan bergerak di darat.

Sistem senjata juga dilengkapi dengan equipped with television / infrared imaging sight dan sebuah laser rangefinder untuk  reconnaissance, surveillance dan akuisi target.

Sistem ini memiliki kisaran elevasi  -5 ° sampai 75 °  dan dapat berputar  360 °.

Menara dioperasikan dari jarak jauh oleh kru menggunakan unit kontrol yang terletak di dalam kendaraan.  Informasi lokasi target disimpan dalam integrated ballistic computer, yang menjamin kinerja tinggi dan efisiensi menembak. Kendaran juga memiliki  opsional untuk dilengkapi dengan senapan mesin berat 14.5mm.

Armor  dan Kinerja

Lambung kendaraan lapis baja infanteri BT-3F  menawarkan  perlindungan STANAG 4569 Level 4 untuk menahan serangan armour piercing ammunition 14.5mm x 114mm.

Tiga peluncur granat asap 40mm disediakan di atas kendaraan untuk memastikan kemampuan bertahan hidup yang tinggi kru di medan perang.


Tampak belakang BT-3F (photo : yuripasholok)

Kinerja

Mesin BT-3F menggunakan mesin diesel UTD-29 dengan  sistem empat langkah, injeksi langsung, liquid-cooled, multi bahan bakar. Mesin menghasilkan kekuatan  500 tenaga kuda.

Dilengkapi dengan enam roda di kedua sisi, IFV menggabungkan hidrolik peredam kejut dan sistem suspensi torsion bar yang menggunakan bar torsi individu.

Kendaraan  personel lapis baja memiliki kecepatan jalan 70 km/jam dan mampu melakukan perjalanan pada kecepatan 10km/jam di dalam air. Kisaran operasional kendaraan adalah 600 km.

(Jejak Tapak)

Subscribe to receive free email updates: