14 April 2019
Tank medium Pindad-FNSS (infographic : FNSS)
TEMPO.CO, Karawang - PT Pindad (Persero) pada tahun ini menargetkan kontrak sebesar Rp 7 triliun dan penjualan sebesar Rp 5,7 triliun. "Target tahun ini cukup besar jadi target kontrak kami hampir Rp 7 triliun, target penjualan kita hampir Rp 5,7 triliun, sehingga (target) laba bersih kita Rp 145 miliar," ujar Direktur Utama Pindad, Abraham Mose kepada wartawan di Karawang, Jawa Barat, Kamis, 21 Maret 2019.
Dia menjelaskan bahwa target tahun lalu Pindad Rp 5,6 triliun, dan yang terealisasi menjadi penjualan Rp 3,9 triliun serta laba bersih sebesar Rp 100,5 miliar.
Produk-produk pertahanan Pindad yang paling diminati oleh negara-negara luar yakni amunisi dan senapan penembak jitu atau sniper. "Saat ini produk pertahanan yang mulai populer adalah senapan sniper, karena permintaan akan senapan ini banyak sekali," kata Abraham.
Dirut Pindad itu juga menambahkan bahwa produk senapan sniper diminati dan dilirik oleh negara-negara ASEAN karena sudah diuji coba, dipakai, serta kecepatannya yang presisi. "Paling tidak ekspor kita naik terus dibandingkan dari tahun sebelumnya untuk amunisi, pistol, senjata dan kendaraan tempur. Kurang lebih 30 persen," katanya.
Menurut Abraham Pindad sudah menerima sejumlah pesanan dari negara-negara ASEAN serta mengikuti lelang di Filipina. "Kami lagi coba memasukkan produk Medium Tank ke Filipina, doakan saja mudah-mudahan kita menang lelang di sana karena sudah masuk tiga besar dan semoga Pindad yang terpilih," ujar Abraham.
Pindad memproduksi tiga senapan sniper yakni SPR-3 dengan kaliber 7.62mm serta jarak efektif tembak sejauh 900 meter, kemudian SPR-4 kaliber 8.6mm dengan jarak efektif tembak 1.500 meter, dan senapan SPR-2 kaliber 12.7mm dengan jarak efektif tembak sejauh 2.000 meter.
Sedangkan Medium Tank merupakan produk tank Pindad yang memiliki sejumlah keunggulan seperti hanya mengalami kerusakan minor saat terkena ranjau, mampu menahan kaliber peluru hingga 30mm, serta mampu menerjang di segala medan.
(Tempo)
Tank medium Pindad-FNSS (infographic : FNSS)
TEMPO.CO, Karawang - PT Pindad (Persero) pada tahun ini menargetkan kontrak sebesar Rp 7 triliun dan penjualan sebesar Rp 5,7 triliun. "Target tahun ini cukup besar jadi target kontrak kami hampir Rp 7 triliun, target penjualan kita hampir Rp 5,7 triliun, sehingga (target) laba bersih kita Rp 145 miliar," ujar Direktur Utama Pindad, Abraham Mose kepada wartawan di Karawang, Jawa Barat, Kamis, 21 Maret 2019.
Dia menjelaskan bahwa target tahun lalu Pindad Rp 5,6 triliun, dan yang terealisasi menjadi penjualan Rp 3,9 triliun serta laba bersih sebesar Rp 100,5 miliar.
Produk-produk pertahanan Pindad yang paling diminati oleh negara-negara luar yakni amunisi dan senapan penembak jitu atau sniper. "Saat ini produk pertahanan yang mulai populer adalah senapan sniper, karena permintaan akan senapan ini banyak sekali," kata Abraham.
Dirut Pindad itu juga menambahkan bahwa produk senapan sniper diminati dan dilirik oleh negara-negara ASEAN karena sudah diuji coba, dipakai, serta kecepatannya yang presisi. "Paling tidak ekspor kita naik terus dibandingkan dari tahun sebelumnya untuk amunisi, pistol, senjata dan kendaraan tempur. Kurang lebih 30 persen," katanya.
Menurut Abraham Pindad sudah menerima sejumlah pesanan dari negara-negara ASEAN serta mengikuti lelang di Filipina. "Kami lagi coba memasukkan produk Medium Tank ke Filipina, doakan saja mudah-mudahan kita menang lelang di sana karena sudah masuk tiga besar dan semoga Pindad yang terpilih," ujar Abraham.
Pindad memproduksi tiga senapan sniper yakni SPR-3 dengan kaliber 7.62mm serta jarak efektif tembak sejauh 900 meter, kemudian SPR-4 kaliber 8.6mm dengan jarak efektif tembak 1.500 meter, dan senapan SPR-2 kaliber 12.7mm dengan jarak efektif tembak sejauh 2.000 meter.
Sedangkan Medium Tank merupakan produk tank Pindad yang memiliki sejumlah keunggulan seperti hanya mengalami kerusakan minor saat terkena ranjau, mampu menahan kaliber peluru hingga 30mm, serta mampu menerjang di segala medan.
(Tempo)