02 September 2019
Pesawat N219 Nurtanio (photo : Thale)
JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia (DI) menggandeng Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk sertifikasi uji kebisingan pesawat N219. Uji kebisingan dimaksud adalah kebisingan yang ditimbulkan oleh suara N219 terhadap penduduk di sekitar bandara ketika pesawat landing ataupun take off.
Penandatanganan Memorandum of Undestanding (MoU) antara PT DI dan UNS dilakukan oleh Kepala Divisi Pusat Teknologi PT DI Palmana Banandhi mewakili Direktur Teknologi dan Pengembangan dan Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerjasama UNS Prof. Sajidan.
Palmana mengatakan, uji kebisingan pesawat N219 Nurtanio ini dilakukan terhadap penduduk di sekitar bandara. Dengan mengandeng UNS maka PT DI tidak merasa sendirian, karena mendapat dukungan dari akademisi dan berharap riset tentang kedirgantaraan semakin kuat. Pesawat N219 Nurtanio ini dirancang, diuji dan disertifikasi oleh anak bangsa.
“Dari mulai desain, proses pembangunan dan proses sertifikasi benar-benar dilakukan oleh putra terbaik bangsa,” ujar Palmana, dalam keterangannya, Rabu (28/8/2019).
Sementara itu, Prof Sajidan berharap, agar MoU ini segera ditindak lanjuti dengan MoA sehingga kerjasama ini menjadi nyata.
Pemerintah berkomitmen mendukung sepenuhnya terhadap pengembangan riset pesawat terbang. Ini dibuktikan dengan menggandeng Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam riset pesawat N219. Tahun 2019 sertifikasi N219 diharapkan sudah bisa diselesaikan.
(Okezone)
Pesawat N219 Nurtanio (photo : Thale)
JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia (DI) menggandeng Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk sertifikasi uji kebisingan pesawat N219. Uji kebisingan dimaksud adalah kebisingan yang ditimbulkan oleh suara N219 terhadap penduduk di sekitar bandara ketika pesawat landing ataupun take off.
Penandatanganan Memorandum of Undestanding (MoU) antara PT DI dan UNS dilakukan oleh Kepala Divisi Pusat Teknologi PT DI Palmana Banandhi mewakili Direktur Teknologi dan Pengembangan dan Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerjasama UNS Prof. Sajidan.
Palmana mengatakan, uji kebisingan pesawat N219 Nurtanio ini dilakukan terhadap penduduk di sekitar bandara. Dengan mengandeng UNS maka PT DI tidak merasa sendirian, karena mendapat dukungan dari akademisi dan berharap riset tentang kedirgantaraan semakin kuat. Pesawat N219 Nurtanio ini dirancang, diuji dan disertifikasi oleh anak bangsa.
“Dari mulai desain, proses pembangunan dan proses sertifikasi benar-benar dilakukan oleh putra terbaik bangsa,” ujar Palmana, dalam keterangannya, Rabu (28/8/2019).
Sementara itu, Prof Sajidan berharap, agar MoU ini segera ditindak lanjuti dengan MoA sehingga kerjasama ini menjadi nyata.
Pemerintah berkomitmen mendukung sepenuhnya terhadap pengembangan riset pesawat terbang. Ini dibuktikan dengan menggandeng Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam riset pesawat N219. Tahun 2019 sertifikasi N219 diharapkan sudah bisa diselesaikan.
(Okezone)