06 Oktober 2019
Program pengembangan pesawat Lapan pada masa awal (image : Lapan)
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mengembangkan industri aviasi nasional. Salah satunya, dengan meneruskan pengembangan pesawat R80 yang digagas oleh Presiden RI ke-3 BJ Habibie.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pengembangan pesawat R80 masuk dalam tiga program industri pemerintah.
“Ada program pesawat terbang, ada yang akan dikembangkan oleh Kemenperin, ada yang dikembangkan oleh almarhum Pak Habibie," ujar Darmin di Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Pesawat R80 (photo : detik)
Darmin menjelaskan, dalam mengembangkan proyek tersebut pemerintah mengajak pihak swasta terlibat dalam mendanai proyek tersebut. Proyek tersebut direncanakan mulai digarap pada 2023.
Berdasarkan data dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) pengembangan pesawat terbang R80 membutuhkan dana sebesar Rp 6,75 triliun.
“Kita bangun infrastruktur, kita bisa kumpulkan dana, tapi kepemilkan tetap punya pemerintah sehingga kita bisa tambah pembangunan itu sendiri,” kata Darmin.
KPPIP sendiri mencatat saat ini pemerintah memiliki 223 Proyek Strategis Nasional (PSN) dan tiga program dengan nilai investasi mencapai Rp 4.180 triliun.
Penggabungan R80 ke dalam program Lapan (image : Lapan)
Untuk mendanai proyek tersebut pemerintah akan menggandeng para investor.
Agar investor tertarik, pemerintah telah menyiapkan beberapa program, yakni Viability Gap Fund (VGF), availability payment dan insentif pajak.
“Sebetulnya ada lagi yang kami kembagkan tapi perumusannya agak lambat. Namanya LCS (limited concession scheme),” ucap dia.
(Kompas)
Program pengembangan pesawat Lapan pada masa awal (image : Lapan)
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mengembangkan industri aviasi nasional. Salah satunya, dengan meneruskan pengembangan pesawat R80 yang digagas oleh Presiden RI ke-3 BJ Habibie.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pengembangan pesawat R80 masuk dalam tiga program industri pemerintah.
“Ada program pesawat terbang, ada yang akan dikembangkan oleh Kemenperin, ada yang dikembangkan oleh almarhum Pak Habibie," ujar Darmin di Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Pesawat R80 (photo : detik)
Darmin menjelaskan, dalam mengembangkan proyek tersebut pemerintah mengajak pihak swasta terlibat dalam mendanai proyek tersebut. Proyek tersebut direncanakan mulai digarap pada 2023.
Berdasarkan data dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) pengembangan pesawat terbang R80 membutuhkan dana sebesar Rp 6,75 triliun.
“Kita bangun infrastruktur, kita bisa kumpulkan dana, tapi kepemilkan tetap punya pemerintah sehingga kita bisa tambah pembangunan itu sendiri,” kata Darmin.
KPPIP sendiri mencatat saat ini pemerintah memiliki 223 Proyek Strategis Nasional (PSN) dan tiga program dengan nilai investasi mencapai Rp 4.180 triliun.
Penggabungan R80 ke dalam program Lapan (image : Lapan)
Untuk mendanai proyek tersebut pemerintah akan menggandeng para investor.
Agar investor tertarik, pemerintah telah menyiapkan beberapa program, yakni Viability Gap Fund (VGF), availability payment dan insentif pajak.
“Sebetulnya ada lagi yang kami kembagkan tapi perumusannya agak lambat. Namanya LCS (limited concession scheme),” ucap dia.
(Kompas)