Prajurit Penjelajah Samudera Memperingati 59 Tahun Pengabdian KRI Teluk Amboina 503

19 Maret 2020


LST KRI Teluk Amboina 503 (all photos : Kolinlamil)

Tak terasa sejak diluncurkan dari galangan Sasebo Heavy Industries Jepang pada 17 Maret 1961, KRI Teluk Amboina (ABN) 503 hingga kini telah berusia 59 tahun. Sebuah usia yang sudah mencapai tingkat senja, namun bagi KRI Teluk Amboina 503 tak menyurutkan kemampuannya untuk terus berkiprah dalam memperkuat jajaran TNI AL khususnya Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). KRI ABN 503 dinilai masih mumpuni dan sampai kini masih aktif digunakan dalam beragam operasi.

Selasa (17/3) diatas geladak KRI ABN 503, Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta Kolonel Laut (P) Heri Winarno bersama Komandan KRI Letkol Laut (P) Bambang Purnomo bersama seluruh awak KRI memperingati hari lahir beroperasinya kapal perang jenis Landing Ship Tank ini dengan sederhana.

Tidak ada acara khusus yang diagendakan, kegiatan dimulai dengan doa bersama dilanjutkan dengan pengarahan dari Komandan Satlinlamil Jakarta dilanjutkan forum komunikasi tanya jawab berkaitan kesiapan operasi dan dan penekanan pencegahan virus korona, kegiatan di hadiri seluruh prajurit KRI dari Komandan, perwira hingga tamtama kapal yang masih terus siap beroperasi ke seluruh wilayah NKRI.

Debut KRI Teluk Amboina 503 sebagai kapal dari jenis Landing Ship Tank (LST) ini dibangun berdasarkan rancangan LST 542 Class, yang tak lain adalah light LST yang kampiun digunakan Amerika Serikat dalam masa Perang Dunia II.



Di bawah Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) ada beberapa LST 542 Class yang pernah dan masih dioperasikan TNI AL, sebut saja KRI Teluk Langsa 501, KRI Teluk Bayur 502, KRI Teluk Kau 504, KRI Teluk Manado 505, KRI Teluk Tomini 508, KRI Teluk Ratai 509, KRI Teluk Saleh 510, dan KRI Teluk Bone 511. Dari kesemuanya, tinggal KRI Teluk Amboina 503 yang masih beroperasi saat ini.

Hingga saat ini, KRI Teluk Amboina 503 masih mendukung operasi angkutan laut militer sesuai tugas pokok Kolinlamil, melaksanakan pergeseran pasukan dan logistik untuk satgas Pengamanan perbatasan, pengamanan daerah rawan maupun operasi bantuan penanggulangan bencana. Begitupun dalam latihan dengan Kolinlamil, TNI AL maupun gabungan TNI. LST dengan bobot mati 4.145 ton ini dilengkapi 4 unit LCVP (Landing Craft, Vehicle, Personnel), mampu mendaratkan tank amfibi BMP-3F dan 20 medium tank.

Ibarat tak kenal maka tak sayang, KRI Teluk Amboina 503 punya panjang 99 meter dan lebar 15,2 meter. Kapal dengan bobot kosong 2.378 ton ini ditenagai dua mesin diesel MAN V6V 22/30 yang menghasilkan tenaga 3.200 hp. Dengan dua propeller, KRI Teluk Amboina 503 mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 13 knots. Dengan bahan bakar penuh, LST retro Perang Dunia II ini sanggup berlayar sejauh 4.000 nautical mile (atau setara 8.148 km).

Dalam konfigurasi lain, payload yang dibawa bisa diubah untuk membawa kargo 2.100 ton dan 212 pasukan Marinir. Mendukung fungsi untuk membawa kargo, kapal ini dilengkapi crane dengan kapasitas 30 ton.

Subscribe to receive free email updates: