TNI AL Akan Membeli 8 Attack Heli

11 Juni 2020


TNI AL membutuhkan 8 heli serang untuk mendukung Gerakan Kapal Ke Pantai (GKK)  yang akan direalisasikan pada periode 2020-2024 (photo : USMC)

Pengembangan Kekuatan Penerbangan TNI Angkatan Laut ke Depan

Membahas Pengembangan kekuatan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) ke depan, maka perlu melihat kembali sejarah penerbangan Angkatan Laut di masa lalu yang telah merumuskan enam fungsi Penerbangan TNI Angkatan Laut yang terdiri dari intai udara taktis, anti kapal selam, anti kapal permukaan, pendaratan pasrat lintas helikopter, dukungan logistik cepat dan pengamatan laut.

Setelah masa perintisan, maka pada masa penerusan sampai dengan saat ini, beberapa pesawat udara yang pernah dimiliki pada era perintisan telah tua dan harus dihapus dari jajaran Penerbangan Angkatan Laut.

Selanjutnya mulai berdatangan pesawat udara patrol maritim jenis Nomad N-22/24 buatan Australia sebanyak 19 buah, Casa NC-212 buatan PT Nurtanio sebanyak 13 buah, helikopter BO-105 Bolkow buatan PT Nurtanio sebanyak sepuluh buah, helikopter Super Puma AS-332 buatan IPTN sebanyak dua buah, helikopter AKS Wasp AH-12A buatan Agusta Westland Inggris sebanyak sepuluh buah, pesawat angkut sedang jenis Buffalo DHC-5 buatan Kanada sebanyak dua buah, Helikopter NBell-212 dari Basurtanal satu buah, Helikopter NBell-412 sampai saat ini tercatat sebanyak delapan buah, pesawat latih jenis Bonanza F-33A buatan Amerika sebanyak dua buah, pesawat latih jenis Tampico TB-9 buatan Perancis, helikopter latih jenis colibri EC-120 B sebanyak tiga buah, Pesawat Casa NC-212 Patmar tiga buah, Pesawat latih Tobago TB-10 sebanyak lima buah, pesawat latih Bonanza G36 sebanyak sembilan buah, pesawat latih jenis Baron G58 sebanyak dua buah dan King Air 350i sebanyak satu buah.

Pengadaan 8 attack heli dan 6 pesawat angkut sedang

Sesuai dengan kebijakan strategis TNI Angkatan Laut, maka Penerbangan Angkatan Laut mulai menata kembali kebutuhan pesawat udara sesuai dengan fungsinya yaitu pengadaan CN-235 MPA sebanyak lima buah untuk menggantikan 19 unit Pesud Nomad yang sudah memasuki tahap disposed atau penghapusan, helikopter Panther AS565 MBe untuk anti kapal selam dan anti kapal permukaan sebanyak sebelas buah.

Beberapa jenis pesawat yang masih dalam proses perencanaan dan pengadaan antara lain heli dan pesawat angkut sedang direncanakan sebanyak enam buah, heli attack sebanyak delapan buah, dan hibah pesawat tanpa awak atau UAV dari Amerika Serikat sebanyak enam buah yang akan bergabung dalam skuadron baru yaitu Skuadron 700 PUTA.

Ke depan pengembangan kekuatan Penerbangan Angkatan laut tidak hanya pada pemenuhan kebutuhan pesawat udara sesuai dengan fungsi asasinya, namun pengembangan organisasi juga menjadi fokus dalam melengkapi kebutuhan operasional Penerbangan Angkatan laut.

Subscribe to receive free email updates: