14 Juli 2020
Radar Mitsubishi Electric J/TPS-P14 (photo : zuikaku55555)
Berita-berita dari Jepang menyebutkan bahwa Tokyo sedang mempertimbangkan sebuah rencana untuk berbagi informasi radar pertahanan udara dengan Filipina untuk melacak dengan lebih baik pesawat China yang menuju ke Samudra Pasifik.
Saat ini, Jepang dapat melacak pesawat China di atas Selat Miyako tetapi jika ada dari pesawat itu memasuki Pasifik melalui Bashi Channel, mereka tidak dapat dilacak dengan andal karena kendala jarak.
Rencananya adalah untuk berbagi informasi dari radar Jepang dengan Filipina sementara Manila akan memberikan informasi yang dikumpulkan oleh tiga radar Mitsubishi Electric J/FPS-3 dan satu radar J/TPS-P14 yang dibeli Filipina.
Filipina telah memilih Mitsubishi Electric dalam kompetisi jangka panjang untuk membeli radar pertahanan udara jarak jauh pada bulan Maret 2020. Kesepakatan itu seharusnya ditandatangani dalam waktu 60 hari sejak pengumuman pemenang tetapi telah ditunda karena pembatasan perjalanan sebagai efek dari COVID-19. Diyakini bahwa kontrak akan selesai dalam waktu satu bulan.
Dengan informasi yang diberikan oleh Filipina, Jepang dapat memperoleh gambaran udara yang lebih baik tentang pergerakan pesawat China di selatan Taiwan dan mengambil langkah-langkah yang tepat lebih awal.
Berita-berita dari Jepang menyebutkan bahwa Tokyo sedang mempertimbangkan sebuah rencana untuk berbagi informasi radar pertahanan udara dengan Filipina untuk melacak dengan lebih baik pesawat China yang menuju ke Samudra Pasifik.
Saat ini, Jepang dapat melacak pesawat China di atas Selat Miyako tetapi jika ada dari pesawat itu memasuki Pasifik melalui Bashi Channel, mereka tidak dapat dilacak dengan andal karena kendala jarak.
Rencananya adalah untuk berbagi informasi dari radar Jepang dengan Filipina sementara Manila akan memberikan informasi yang dikumpulkan oleh tiga radar Mitsubishi Electric J/FPS-3 dan satu radar J/TPS-P14 yang dibeli Filipina.
Filipina telah memilih Mitsubishi Electric dalam kompetisi jangka panjang untuk membeli radar pertahanan udara jarak jauh pada bulan Maret 2020. Kesepakatan itu seharusnya ditandatangani dalam waktu 60 hari sejak pengumuman pemenang tetapi telah ditunda karena pembatasan perjalanan sebagai efek dari COVID-19. Diyakini bahwa kontrak akan selesai dalam waktu satu bulan.
Dengan informasi yang diberikan oleh Filipina, Jepang dapat memperoleh gambaran udara yang lebih baik tentang pergerakan pesawat China di selatan Taiwan dan mengambil langkah-langkah yang tepat lebih awal.
(Alert5)