31 Maret 2019
Uji munisi R-Han 122B (all photos : Korps Marinir)
Batalyon Roket 2 Marinir Dukung Uji Munisi Kemhan R-HAN 122B
Dispen Kormar (Lumajang). Batalyon Roket 2 Marinir mendukung kegiatan penembakan uji dinamik 45 Roket R-han 122-B yang berlangsung di Rowo Pandan Lumajang, Jawa Timur pada tanggal 25 hingga 29 Maret 2019.
Kegiatan yang dipimpin oleh Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan dan dihadiri oleh pejabat diantaranya Irada Itjen Kemhan, Kadislitbangal, Kadislaikmatal dan Danyonroket-2 Letnan Kolonel Marinir Anthonius Temmy Irawan.
Setelah lulus Uji fungsi terbang yang dilakukan pada April 2018 lalu dan berjalan sukses. Roket R-Han 122B kembali diuji yang dilakukan pada tanggal 25-29 Maret 2019 bertempat di Pantai Rowo pandan Lumajang, Jawa Timur.
Uji dinamis yang dilakukan kali ini untuk menguji kemampuan daya muat dengan berbagai jenis muatan yang dibawa roket, serta uji konsistensi performa roket dengan beban.
Dalam pengujian kali ini juga dilakukan pencatatan jarak capai dan kehandalan spesifikasi desain. Dengan menggunakan Multi Launcher Rocket System (MLRS) VAMPIRE Marinir, 45 unit R-Han 122B berhasil diluncurkan dan membelah langit pesisir pantai Lumajang.
Dari hasil pengujian, area jatuhan roket berhasil dipantau oleh pengamat berada pada :
-kisaran jarak 12-13 km untuk sudut elevasi 12,7º,
-kisaran jarak 25-26 km untuk sudut elevasi 45º,
-kisaran jarak 26-27 km untuk sudut elevasi 50º, dan
-kisaran jarak 27-28 km untuk sudut 55º
Hasil ini dinilai memuaskan dan salah satu hal yang harus dilakukan adalah konsistensi dalam menjaga proses dan kualitas agar menghasilkan satu desain yang sesuai pengguna.
Ketua Dewan Riset Nasional, Bambang Setiadi menilai Konsorsium Roket Nasional yang bekerja sama selama 12 tahun merupakan prestasi tersendiri.
“Roket bukan sesuatu yang mudah dibuat dan tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Saya akan memohonkan kepada Menristek dan Dikti untuk menjadikan konsorsium ini sebagai icon perkembangan ristek di bidang pertahanan, bahwa Bapak dan Ibu sudah melakukan yang terbaik bagi bangsa ini selama 12 tahun bekerja. Buatlah konsorsium ini menjadi semakin kuat,” ujar Bambang Setiadi memberikan suntikan semangat kepada seluruh tim konsorsium yang hadir.
Lenbih lanjut dikatakan bahwa Roket R-Han 122B diharapkan bisa menghentikan ketergantungan terhadap produk asing dengan menjadikanya sebagai alutsista yang digunakan prajurit TNI menggantikan persenjataan yang selama ini harus impor.
Hadir dalam kegiatan tersebut Dewan Konsorsium Roket Nasional yang terdiri dari LAPAN, PT Pindad (Persero), PT Dahana (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), dan perwakilan dari Universitas Gajah Mada (UGM).
(Marinir)
Uji munisi R-Han 122B (all photos : Korps Marinir)
Batalyon Roket 2 Marinir Dukung Uji Munisi Kemhan R-HAN 122B
Dispen Kormar (Lumajang). Batalyon Roket 2 Marinir mendukung kegiatan penembakan uji dinamik 45 Roket R-han 122-B yang berlangsung di Rowo Pandan Lumajang, Jawa Timur pada tanggal 25 hingga 29 Maret 2019.
Kegiatan yang dipimpin oleh Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan dan dihadiri oleh pejabat diantaranya Irada Itjen Kemhan, Kadislitbangal, Kadislaikmatal dan Danyonroket-2 Letnan Kolonel Marinir Anthonius Temmy Irawan.
Setelah lulus Uji fungsi terbang yang dilakukan pada April 2018 lalu dan berjalan sukses. Roket R-Han 122B kembali diuji yang dilakukan pada tanggal 25-29 Maret 2019 bertempat di Pantai Rowo pandan Lumajang, Jawa Timur.
Uji dinamis yang dilakukan kali ini untuk menguji kemampuan daya muat dengan berbagai jenis muatan yang dibawa roket, serta uji konsistensi performa roket dengan beban.
Dalam pengujian kali ini juga dilakukan pencatatan jarak capai dan kehandalan spesifikasi desain. Dengan menggunakan Multi Launcher Rocket System (MLRS) VAMPIRE Marinir, 45 unit R-Han 122B berhasil diluncurkan dan membelah langit pesisir pantai Lumajang.
Dari hasil pengujian, area jatuhan roket berhasil dipantau oleh pengamat berada pada :
-kisaran jarak 12-13 km untuk sudut elevasi 12,7º,
-kisaran jarak 25-26 km untuk sudut elevasi 45º,
-kisaran jarak 26-27 km untuk sudut elevasi 50º, dan
-kisaran jarak 27-28 km untuk sudut 55º
Hasil ini dinilai memuaskan dan salah satu hal yang harus dilakukan adalah konsistensi dalam menjaga proses dan kualitas agar menghasilkan satu desain yang sesuai pengguna.
Ketua Dewan Riset Nasional, Bambang Setiadi menilai Konsorsium Roket Nasional yang bekerja sama selama 12 tahun merupakan prestasi tersendiri.
“Roket bukan sesuatu yang mudah dibuat dan tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Saya akan memohonkan kepada Menristek dan Dikti untuk menjadikan konsorsium ini sebagai icon perkembangan ristek di bidang pertahanan, bahwa Bapak dan Ibu sudah melakukan yang terbaik bagi bangsa ini selama 12 tahun bekerja. Buatlah konsorsium ini menjadi semakin kuat,” ujar Bambang Setiadi memberikan suntikan semangat kepada seluruh tim konsorsium yang hadir.
Lenbih lanjut dikatakan bahwa Roket R-Han 122B diharapkan bisa menghentikan ketergantungan terhadap produk asing dengan menjadikanya sebagai alutsista yang digunakan prajurit TNI menggantikan persenjataan yang selama ini harus impor.
Hadir dalam kegiatan tersebut Dewan Konsorsium Roket Nasional yang terdiri dari LAPAN, PT Pindad (Persero), PT Dahana (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), dan perwakilan dari Universitas Gajah Mada (UGM).
(Marinir)